Biro Klasifikasi Indonesia Dukung Sustainable Industri Kemaritiman
Minggu, 21 Januari 2024 - 17:45 WIB
Pada rapat yang dijalankan, jajaran Dewan Majelis BKI bahas perkembangan maritim di Indonesia, pengetahuan jasa klasifikasi dan tekankan kolaborasi antar organisasi dan instansi.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis BKI, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio “Banyak pendapatan industri klasifikasi yang berasal dari luar negeri, padahal di balik itu adalah pengerjaan orang Indonesia. Kuncinya adalah ketidaktahuan, maka mari bersama-sama kita ketahui seperti TKDN dan peningkatan kompetensi SDM. BKI memiliki BKI Academy, untuk memfasilitasi pemahaman terkait jasa klasifikasi. Kehadiran dari seluruh stakeholders memiliki peran penting untuk mengetahui perkembangan terbaru BKI dan industri maritim,” ujar Marsetio.
Sesi diskusi tanya-jawab juga menyoroti white-list Tokyo MoU, bahwa kategori white-list secara konsiten dan berkelanjutan perlu terus dijaga agar kapal-kapal berbendara Indonesia tidak masuk black-list, dengan memperkuat pemenuhan kualifikasi para SDM kapal. Selain itu, juga turut menekankan pentingnya forum diskusi, majelis BKI untuk mengundang para stakeholders guna saling mengetahui informasi terkini BKI dan industri kemaritiman Indonesia serta luar negeri.
“Kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya Bapak/Ibu anggota majelis serta mohon dukungan untuk memberikan motivasi kepada BKI, baik dalam aspek teknis, saran, dan masukan-masukan lainnya agar BKI terus tumbuh menjadi badan klasifikasi terbaik untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” tutup Arisudono Soerono.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis BKI, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio “Banyak pendapatan industri klasifikasi yang berasal dari luar negeri, padahal di balik itu adalah pengerjaan orang Indonesia. Kuncinya adalah ketidaktahuan, maka mari bersama-sama kita ketahui seperti TKDN dan peningkatan kompetensi SDM. BKI memiliki BKI Academy, untuk memfasilitasi pemahaman terkait jasa klasifikasi. Kehadiran dari seluruh stakeholders memiliki peran penting untuk mengetahui perkembangan terbaru BKI dan industri maritim,” ujar Marsetio.
Sesi diskusi tanya-jawab juga menyoroti white-list Tokyo MoU, bahwa kategori white-list secara konsiten dan berkelanjutan perlu terus dijaga agar kapal-kapal berbendara Indonesia tidak masuk black-list, dengan memperkuat pemenuhan kualifikasi para SDM kapal. Selain itu, juga turut menekankan pentingnya forum diskusi, majelis BKI untuk mengundang para stakeholders guna saling mengetahui informasi terkini BKI dan industri kemaritiman Indonesia serta luar negeri.
“Kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya Bapak/Ibu anggota majelis serta mohon dukungan untuk memberikan motivasi kepada BKI, baik dalam aspek teknis, saran, dan masukan-masukan lainnya agar BKI terus tumbuh menjadi badan klasifikasi terbaik untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran di Indonesia,” tutup Arisudono Soerono.
(akr)
tulis komentar anda