10 Perusahaan Tambang Nikel Terbesar di Dunia, Ada Wakil RI?
Minggu, 25 Februari 2024 - 15:34 WIB
Anglo American plc adalah perusahaan logam dan pertambangan asal Inggris dan merupakan salah satu perusahaan tambang nikel terbesar di dunia dan produsen platinum terbesar dunia. Meereka menyediakan sekitar 40% dari platinum global.
Pada paruh pertama tahun 2022, Anglo American plc memproduksi 20 kiloton nikel dan diperkirakan produksi tahun 2022 akan sejalan dengan tahun sebelumnya antara kisaran 40 hingga 42 kiloton. Perusahaan memproduksi dua jenis nikel. Asetnya di Brazil memproduksi feronikel dan operasinya di Afrika Selatan memproduksi nikel sulfat sebagai produk sampingannya.
Anglo American plc memproduksi 41,7 kiloton nikel pada tahun 2021. Logam dasar tersebut menghasilkan pendapatan sebesar USD710 juta bagi perusahaan, dibandingkan dengan USD534 juta pada tahun 2020.
Perusahaan memiliki 100% tambang di Barro Alto dan Niquelândia. Keduanya memiliki gabungan Run-of-Mine sebesar 54,2 juta ton. Barro Alto memiliki sisa umur tambang selama 20 tahun, sedangkan Niquelândia diperkirakan akan habis dalam 13 tahun.
Perusahaan logam dan pertambangan asal Australia, BHP Group Limited juga memproduksi gas alam dan produk minyak bumi. BHP Group adalah perusahaan pertambangan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
BHP Group Limited memproduksi 89 kiloton nikel pada tahun 2021. Produksi nikel perusahaan mengalami penurunan selama bertahun-tahun. Perusahaan ini memproduksi 176,2 kiloton nikel pada tahun 2010, turun hampir 60% pada tahun 2021.
Pada kuartalan September, BHP Group memproduksi 20,7 kiloton nikel, menunjukkan peningkatan sebesar 16% dibandingkan kuartal September tahun sebelumnya. BHP Group Limited (NYSE:BHP) juga memberikan panduan produksi setahun penuh pada tahun 2023 yaitu antara 80 hingga 90 kiloton.
Menurut database, Fisher Asset Management adalah pemegang saham terbesar BHP Group Limited (NYSE:BHP) pada kuartal ketiga tahun 2022. Perusahaan tersebut memiliki 17,6 juta saham perusahaan, senilai USD881,244 juta.
Pada paruh pertama tahun 2022, Anglo American plc memproduksi 20 kiloton nikel dan diperkirakan produksi tahun 2022 akan sejalan dengan tahun sebelumnya antara kisaran 40 hingga 42 kiloton. Perusahaan memproduksi dua jenis nikel. Asetnya di Brazil memproduksi feronikel dan operasinya di Afrika Selatan memproduksi nikel sulfat sebagai produk sampingannya.
Anglo American plc memproduksi 41,7 kiloton nikel pada tahun 2021. Logam dasar tersebut menghasilkan pendapatan sebesar USD710 juta bagi perusahaan, dibandingkan dengan USD534 juta pada tahun 2020.
Perusahaan memiliki 100% tambang di Barro Alto dan Niquelândia. Keduanya memiliki gabungan Run-of-Mine sebesar 54,2 juta ton. Barro Alto memiliki sisa umur tambang selama 20 tahun, sedangkan Niquelândia diperkirakan akan habis dalam 13 tahun.
4. BHP Group Limited (BHP)
Produksi tahun 2021: 89 KilotonPerusahaan logam dan pertambangan asal Australia, BHP Group Limited juga memproduksi gas alam dan produk minyak bumi. BHP Group adalah perusahaan pertambangan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar.
BHP Group Limited memproduksi 89 kiloton nikel pada tahun 2021. Produksi nikel perusahaan mengalami penurunan selama bertahun-tahun. Perusahaan ini memproduksi 176,2 kiloton nikel pada tahun 2010, turun hampir 60% pada tahun 2021.
Pada kuartalan September, BHP Group memproduksi 20,7 kiloton nikel, menunjukkan peningkatan sebesar 16% dibandingkan kuartal September tahun sebelumnya. BHP Group Limited (NYSE:BHP) juga memberikan panduan produksi setahun penuh pada tahun 2023 yaitu antara 80 hingga 90 kiloton.
Menurut database, Fisher Asset Management adalah pemegang saham terbesar BHP Group Limited (NYSE:BHP) pada kuartal ketiga tahun 2022. Perusahaan tersebut memiliki 17,6 juta saham perusahaan, senilai USD881,244 juta.
3. Glencore plc (GLNCY)
Produksi tahun 2021: 102,3 KilotonLihat Juga :
tulis komentar anda