Sita Aset Rusia Rp4.644 Triliun, IMF Wanti-wanti Barat Soal Landasan Hukum

Selasa, 09 April 2024 - 15:44 WIB
Akan tetapi beberapa negara anggota Uni Eropa, khususnya Prancis dan Jerman, memperingatkan langkah itu akan mengikis kepercayaan pada sistem keuangan Eropa.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada bulan lalu mengusulkan, keuntungan yang dihasilkan dari cadangan bank sentral Rusia yang dibekukan, dipakai untuk mendukung Ukraina secara militer.

Blok tersebut dilaporkan akan menggunakan 90% dari pendapatan itu untuk pengadaan senjata bagi Ukraina, sementara 10% sisanya akan ditransfer ke anggaran Uni Eropa yang akan digunakan untuk mendukung industri pertahanan Kiev.

Moskow bereaksi terhadap proposal diplomat itu dengan memperingatkan bahwa langkah seperti itu akan menyebabkan konsekuensi bencana.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, bahwa rencana Borrell adalah "langkah maju menuju kehancuran fondasi hukum Eropa dan internasional". Ia juga memperingatkan, bahwa penyitaan semacam itu akan menimbulkan keraguan serius pada komitmen Uni Eropa terhadap prinsip kekebalan aset.

Peskov juga memberikan wanti-wanti bahwa semua negara dan pejabat Uni Eropa yang mendukung rencana Borrell akan mendapatkan "tuntutan hukum selama beberapa dekade mendatang."

Rusia telah berulang kali mengatakan, bahwa setiap tindakan yang diambil terhadap asetnya akan sama dengan "pencurian,". Ditekankan bahwa menyita dana atau langkah serupa akan melanggar hukum internasional dan merusak mata uang Barat, sistem keuangan global, dan ekonomi dunia.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More