Aqua Dukung Pengurangan 70% Sampah Plastik ke Laut
Selasa, 23 April 2024 - 21:59 WIB
JAKARTA - Aqua mendukung upaya pemerintah mengurangi 70% sampah plastik ke laut hingga 2025. Dukungan tersebut diwujudkan melalui kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di Provinsi Bangka Belitung dengan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).
Program kerja sama pengumpulan sampah plastik di Bangka Belitung ini berlangsung selama enam bulan sejak April-September 2024. Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi program karena merupakan salah satu provinsi yang mengandalkan keindahan dan kekayaan laut sebagai tujuan wisata sekaligus kontributor utama pendapatan daerah.
Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepulauan Bangka Belitung tahun lalu menghasilkan timbulan sampah rata-rata 211 ton per hari .
"Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70%," ujar Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, Selasa (23/4/2024).
Dia mengatakan program tersebut sejalan dengan program Bijak Berplastik yang telah dilaksanakan sejak 2028 lalu. Program tersebut menekankan tiga hal utama yaitu pengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk melalui berbagai kolaborasi.
"Kerja sama dengan IPI sebagai komitmen kami dalam implementasi ekonomi sirkular dan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif," kata Vera.
Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati mengatakan KLHK menyambut baik inisiatif AQUA dan IPI dalam penandatanganan kerja sama ini. Dari sisi pemerintah, pihaknya senang karena lingkungan menjadi bersih karena Aqua selama ini menjadi off taker, membeli sampah terpilah yang dikumpulkan oleh pemulung.
"Meski kerja sama ini baru berlaku di Belitung, namun saya berharap anggota IPI makin semangat untuk mengumpulkan sampah plastik terpilah, karena ada nilai ekonominya. Ini namanya ekonomi sirkular. Jadi, sampahnya tidak terbuang ke lingkungan, tetapi, sampahnya berputar dan bisa dipakai lagi," kata dia.
Program kerja sama pengumpulan sampah plastik di Bangka Belitung ini berlangsung selama enam bulan sejak April-September 2024. Bangka Belitung dipilih sebagai lokasi program karena merupakan salah satu provinsi yang mengandalkan keindahan dan kekayaan laut sebagai tujuan wisata sekaligus kontributor utama pendapatan daerah.
Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepulauan Bangka Belitung tahun lalu menghasilkan timbulan sampah rata-rata 211 ton per hari .
"Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70%," ujar Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, Selasa (23/4/2024).
Baca Juga
Dia mengatakan program tersebut sejalan dengan program Bijak Berplastik yang telah dilaksanakan sejak 2028 lalu. Program tersebut menekankan tiga hal utama yaitu pengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk melalui berbagai kolaborasi.
"Kerja sama dengan IPI sebagai komitmen kami dalam implementasi ekonomi sirkular dan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif," kata Vera.
Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati mengatakan KLHK menyambut baik inisiatif AQUA dan IPI dalam penandatanganan kerja sama ini. Dari sisi pemerintah, pihaknya senang karena lingkungan menjadi bersih karena Aqua selama ini menjadi off taker, membeli sampah terpilah yang dikumpulkan oleh pemulung.
"Meski kerja sama ini baru berlaku di Belitung, namun saya berharap anggota IPI makin semangat untuk mengumpulkan sampah plastik terpilah, karena ada nilai ekonominya. Ini namanya ekonomi sirkular. Jadi, sampahnya tidak terbuang ke lingkungan, tetapi, sampahnya berputar dan bisa dipakai lagi," kata dia.
tulis komentar anda