Suku Bunga The Fed Ditahan, Cara Bank Sentral Mendinginkan Ekonomi AS
Kamis, 02 Mei 2024 - 05:20 WIB
WASHINGTON - Bank sentral AS (Amerika Serikat) alias the Fed kembali mempertahankan suku bunga utama, sehingga tetap berada di kisaran level tertinggi dalam lebih dari dua dekade. Suku bunga acuan Federal Reserve saat ini bertahan pada kisaran level 5,25% - 5,5%, yang berarti tidak berubah sejak Juli.
Federal Reserve menerangkan, alasan di balik keputusan menjaga suku bunga tidak berubah, karena tidak ada kemajuan berarti dalam upaya menurunkan inflasi. Dengan menjaga biaya pinjaman tetap tinggi, The Fed berharap dapat mendinginkan ekonomi dan mengurangi tekanan yang bisa mendorong kenaikan harga.
Ketika inflasi AS berada dalam posisi cenderung bertahan, bank menghadapi pertanyaan tentang apa langkah selanjutnya. Analis yang memperkirakan bank akan mulai memangkas suku bunga pada awal tahun ini terpaksa menunda perkiraan – dan beberapa di antaranya bahkan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga.
Pada konferensi pers setelah pengumuman itu, ketua Fed Jerome Powell mengatakan, dia berpikir bahwa kenaikan suku bunga "tidak mungkin" terjadi dalam waktu dekat. Ia juga menekankan, bahwa para pejabat menginginkan kepercayaan yang lebih besar bahwa inflasi bakal mereda sebelum bergerak memangkas suku bunga.
"Semua itu benar-benar akan tergantung pada data," katanya.
"Bakal membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai titik kenyamanan itu. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan," tambahnya.
Di AS, harga konsumen naik 3,5% selama 12 bulan hingga Maret. Angka tersebut turun tajam dari tingkat 9,1% yang terlihat pada Juni 2022, tetapi tetap di atas target Fed 2%, berdetak lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Federal Reserve menerangkan, alasan di balik keputusan menjaga suku bunga tidak berubah, karena tidak ada kemajuan berarti dalam upaya menurunkan inflasi. Dengan menjaga biaya pinjaman tetap tinggi, The Fed berharap dapat mendinginkan ekonomi dan mengurangi tekanan yang bisa mendorong kenaikan harga.
Ketika inflasi AS berada dalam posisi cenderung bertahan, bank menghadapi pertanyaan tentang apa langkah selanjutnya. Analis yang memperkirakan bank akan mulai memangkas suku bunga pada awal tahun ini terpaksa menunda perkiraan – dan beberapa di antaranya bahkan meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga.
Baca Juga
Pada konferensi pers setelah pengumuman itu, ketua Fed Jerome Powell mengatakan, dia berpikir bahwa kenaikan suku bunga "tidak mungkin" terjadi dalam waktu dekat. Ia juga menekankan, bahwa para pejabat menginginkan kepercayaan yang lebih besar bahwa inflasi bakal mereda sebelum bergerak memangkas suku bunga.
"Semua itu benar-benar akan tergantung pada data," katanya.
"Bakal membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai titik kenyamanan itu. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan," tambahnya.
Di AS, harga konsumen naik 3,5% selama 12 bulan hingga Maret. Angka tersebut turun tajam dari tingkat 9,1% yang terlihat pada Juni 2022, tetapi tetap di atas target Fed 2%, berdetak lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
tulis komentar anda