Perbedaan Sistem Ekonomi IMF dengan BRICS New Development Bank

Senin, 10 Juni 2024 - 21:21 WIB
Meskipun rekomendasi IMF tidak mengikat secara hukum, rekomendasi tersebut dipublikasikan. Para pembuat kebijakan ekonomi tentu saja mengetahui hal ini dan tidak diragukan lagi terpengaruh olehnya. Meminjamkan uang kepada negara-negara miskin juga merupakan inisiatif utama di IMF.

Organisasi ini menyediakan pembiayaan untuk membantu negara-negara bermasalah menghindari atau pulih dari tantangan ekonomi. IMF telah memberikan pinjaman yang signifikan kepada Portugal, Yunani, Irlandia, Ukraina, Meksiko, Polandia, Kolumbia, dan Maroko, di antaranya.

BRICS New Development Bank

BRICS adalah singkatan dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Istilah ini awalnya diciptakan sebagai BRIC tanpa Afrika Selatan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O'Neill, pada tahun 2001. Ia percaya bahwa pada tahun 2050, empat negara BRIC akan mendominasi ekonomi global. Afrika Selatan ditambahkan ke dalam daftar pada tahun 2010.

Negara-negara BRICS beroperasi sebagai sebuah organisasi yang berusaha untuk memajukan kerja sama ekonomi di antara negara-negara anggota dan meningkatkan posisi ekonomi dan politik mereka di dunia. Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan berada di antara negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia selama bertahun-tahun. Hal ini berkat biaya tenaga kerja yang rendah, demografi yang menguntungkan, dan sumber daya alam yang melimpah pada saat terjadi ledakan komoditas global.

Tesis Goldman Sachs tidak menyarankan bahwa negara-negara ini akan menjadi aliansi politik seperti Uni Eropa (UE) atau bahkan asosiasi perdagangan formal seperti Eurasian Economic Union (EAEU). Kelompok ini memiliki serangkaian prioritas bersama termasuk bekerja untuk menyelesaikan masalah-masalah regional dan embentuk mekanisme kerja sama antarbank BRICS.

Sebaliknya, perusahaan perbankan investasi ini percaya bahwa negara-negara ini memiliki potensi untuk membentuk blok ekonomi yang kuat, meskipun mereka mengakui bahwa prakiraannya optimis dan bergantung pada asumsi kebijakan yang signifikan.

Namun, implikasinya adalah bahwa kekuatan ekonomi akan membawa kekuatan politik, dan memang para pemimpin dari negara-negara BRICS secara teratur menghadiri pertemuan-pertemuan puncak bersama dan sering bertindak bersama untuk kepentingan masing-masing.



BRICS melihat dirinya sebagai perlawanan terhadap tatanan global tradisional yang dipimpin oleh Barat, dengan beberapa negara anggota melihat organisasi ini sebagai cara untuk meningkatkan pengaruh mereka di seluruh dunia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More