Sapi Termahal di Dunia, Harganya Tembus Rp65 Miliar
Senin, 17 Juni 2024 - 11:49 WIB
UBERABA - Brasil memiliki ratusan juta ekor sapi tapi ada satu sapi yang sangat luar biasa. Tubuhnya yang besar dan seputih salju diawasi oleh kamera keamanan, dokter hewan dan penjaga bersenjata.
Dengan harga USD4 juta atau setara Rp65 miliar, Viatina-19 FIV Mara Movéis dinobatkan sebagai sapi termahal menurut Guinness World Records. Harga tersebut tiga kali lipat lebih mahal dari harga pemegang rekor sebelumnya dengan bobot 1.100 kilogram dua kali lebih berat daripada sapi dewasa pada umumnya.
"Ia sapi yang hampir sempurna. Ia punya semua ciri-ciri yang diidamkan semua pemilik sapi," ujar Lorrany Martins, dokter hewan setempat dilansir dari AP, Senin (17/6/2024).
Industri peternakan merupakan sumber utama pembangunan ekonomi Brasil dan pemerintah berusaha keras untuk menaklukkan pasar ekspor baru. Viatina-19 merupakan hasil dari upaya untuk membesarkan sapi yang lebih gemuk.
Sapi-sapi andalan di negara ini di lelang dengan harga sangat tinggi. Para peternak kaya mengekstrak sel telur dan air mani dari hewan juara, membuat embrio dan menanamkannya pada sapi pengganti yang mereka harapkan akan menghasilkan spesimen luar biasa berikutnya.
"Kami tidak menyembelih sapi-sapi elit. Kami mengembangbiakkan mereka. Dan pada akhirnya, akan memberi makan seluruh dunia," kata Ney Pereira, salah satu pemilik Viatina-19.
Di Brasil, sekitar 80% sapi yang ada adalah sapi Zebu, subspesies sapi asal India. Zebus pertama tiba di Brasil pada paruh kedua abad ke-19 dan terbukti jauh lebih tangguh daripada sapi-sapi Eropa. Mereka mampu bertahan dengan baik di tengah teriknya panas tropis, tahan terhadap parasit, dan lebih cepat bertambah berat badannya.
Dengan harga USD4 juta atau setara Rp65 miliar, Viatina-19 FIV Mara Movéis dinobatkan sebagai sapi termahal menurut Guinness World Records. Harga tersebut tiga kali lipat lebih mahal dari harga pemegang rekor sebelumnya dengan bobot 1.100 kilogram dua kali lebih berat daripada sapi dewasa pada umumnya.
"Ia sapi yang hampir sempurna. Ia punya semua ciri-ciri yang diidamkan semua pemilik sapi," ujar Lorrany Martins, dokter hewan setempat dilansir dari AP, Senin (17/6/2024).
Industri peternakan merupakan sumber utama pembangunan ekonomi Brasil dan pemerintah berusaha keras untuk menaklukkan pasar ekspor baru. Viatina-19 merupakan hasil dari upaya untuk membesarkan sapi yang lebih gemuk.
Sapi-sapi andalan di negara ini di lelang dengan harga sangat tinggi. Para peternak kaya mengekstrak sel telur dan air mani dari hewan juara, membuat embrio dan menanamkannya pada sapi pengganti yang mereka harapkan akan menghasilkan spesimen luar biasa berikutnya.
"Kami tidak menyembelih sapi-sapi elit. Kami mengembangbiakkan mereka. Dan pada akhirnya, akan memberi makan seluruh dunia," kata Ney Pereira, salah satu pemilik Viatina-19.
Di Brasil, sekitar 80% sapi yang ada adalah sapi Zebu, subspesies sapi asal India. Zebus pertama tiba di Brasil pada paruh kedua abad ke-19 dan terbukti jauh lebih tangguh daripada sapi-sapi Eropa. Mereka mampu bertahan dengan baik di tengah teriknya panas tropis, tahan terhadap parasit, dan lebih cepat bertambah berat badannya.
tulis komentar anda