Pemerintah Diminta Waspadai Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Rabu, 19 Juni 2024 - 20:30 WIB
BJ Habibie juga menolak usulan IMF untuk menaikkan harga BBM dan harga listrik, demi menghindari economic multiplier effect kepada pelaku usaha industri dan terutama UMKM.
"Kalau harga energi naik, yang paling banyak terkena dampaknya itu pastinya UMKM. Sementara UMKM itu adalah penyangga ekonomi kita yaitu 65% dan juga menyerap banyak tenaga kerja, yaitu 97% dari total lapangan kerja," ungkapnya lagi.
Ia mengharapkan pemerintah bisa memulai langkah-langkah untuk mengantisipasi pergerakan kurs rupiah agar tidak semakin meningkat ke nilai Rp17 ribu atau lebih.
"Jika nilai tukar terhadap dolar terus meningkat, maka dampaknya akan sangat merugikan. Karena hampir semua sektor di Indonesia ini bergantung pada komoditas yang terpengaruh oleh dolar. Saya juga mengimbau pemerintah bisa memberikan insentif maupun pengurangan biaya energi untuk sektor tekstil," ucapnya.
Lebih lanjut, apabila sektor energi mengalami kenaikan harga, maka masyarakat dan pelaku usaha, terutama skala kecil, akan mengalami pengaruh yang signifikan. Jika BBM naik, maka sektor transportasi akan terpaksa melakukan penyesuaian tarif, yang akhirnya akan membuat konsumen atau masyarakat selaku pengguna jasa transportasi harus menerima adanya penambahan biaya.
"Saat itu terjadi, akan ada pengaruh pada perekonomian nasional juga. Harga barang tinggi, masyarakat tak mampu beli, akhirnya angka pertumbuhan ekonomi itu hanya bagus di atas kertas saja," tandas BHS.
"Kalau harga energi naik, yang paling banyak terkena dampaknya itu pastinya UMKM. Sementara UMKM itu adalah penyangga ekonomi kita yaitu 65% dan juga menyerap banyak tenaga kerja, yaitu 97% dari total lapangan kerja," ungkapnya lagi.
Ia mengharapkan pemerintah bisa memulai langkah-langkah untuk mengantisipasi pergerakan kurs rupiah agar tidak semakin meningkat ke nilai Rp17 ribu atau lebih.
"Jika nilai tukar terhadap dolar terus meningkat, maka dampaknya akan sangat merugikan. Karena hampir semua sektor di Indonesia ini bergantung pada komoditas yang terpengaruh oleh dolar. Saya juga mengimbau pemerintah bisa memberikan insentif maupun pengurangan biaya energi untuk sektor tekstil," ucapnya.
Lebih lanjut, apabila sektor energi mengalami kenaikan harga, maka masyarakat dan pelaku usaha, terutama skala kecil, akan mengalami pengaruh yang signifikan. Jika BBM naik, maka sektor transportasi akan terpaksa melakukan penyesuaian tarif, yang akhirnya akan membuat konsumen atau masyarakat selaku pengguna jasa transportasi harus menerima adanya penambahan biaya.
"Saat itu terjadi, akan ada pengaruh pada perekonomian nasional juga. Harga barang tinggi, masyarakat tak mampu beli, akhirnya angka pertumbuhan ekonomi itu hanya bagus di atas kertas saja," tandas BHS.
(nng)
tulis komentar anda