MNC Energy Targetkan Cadangan Batubara Tembus 500 Juta MT di Akhir 2024
Rabu, 26 Juni 2024 - 14:06 WIB
JAKARTA - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) meyakini cadangan batubara akan terus bertambah seiring dengan proses eksplorasi yang menunjukkan temuan baru. Tercatat hingga saat ini, cadangan batubara IATA mencapai 386,6 juta metrik ton dari 25% total luas area penambangan sebesar 72.478 hektare.
Presiden Direktur IATA, Suryo Eko Hadianto mengatakan, kegiatan eksplorasi masih terus dilakukan secara bertahap pada 80% sisa area penambangan . Ia memperkirakan sampai akhir tahun, cadangan batubara IATA itu bisa mendekati angka 500 juta MT.
"Mudah-mudahan beberapa pengeboran menghasilkan angka terbaik bagi IATA, karena baru 20 persen yang kita lakukan pengeboran saat ini. Jadi 386,6 juta itu hanya untuk area sekitar 20 persen, yang 80 nya akan kita eksplorasi dan tahun ini kita sudah lakukan eksplorasi, mudah-mudahan akhir tahun ada tambahan," jelasnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 PT MNC Energy Investments Tbk di iNews Tower, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Suryo menyampaikan, untuk tahun 2024, PT Bhakti Coal Resources (BCR) sendiri akan meningkatkan produksinya menjadi 5,1 juta MT. Selain itu PT Putra Muba Coal (PMC) juga akan meningkatkan produksinya dari 2 juta MT Ke 2,9 juta MT.
Kemudian PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal dari 590 ribu MT menjadi 1,7 juta MT serta penyesuaian produksi PT Indonesia Batu Prima Energui dari 655 ribu MT ke 498 ribu MT. Katanya, BCR juga akan memulai produksi tambang milik pT Arthaco Prima Energy sebesar 73 ribu MT.
"Disamping itu perseoan juga menjalankan bisnis dasar kontraktor penambangan, charter pesawat terbang, minyak dan gas serta infrastruktur untuk penunjang dan efisiensi bisnis utama perseroan," imbuh Suryo.
Dikatakan Suryo, upaya peningkatan nilai bisnis perseroan dan anak-anak perusahaannya terus dilakukan. Secara organik, BCR terus fokus meningkatkan produksi pada IUP yang telah beroperasi dan memulai produksi di IUP Baru.
Lalu secara inorganik, perseroan akan terus mencari peluang akuisisi tambang baru baik batubara maupun mineral lainnya seperti emas dan nikel serta menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan.
"Selain itu, perseroan akan terus berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektifitas di semua lini bisnis. Perseroan berencana untuk terjun di usaha logistik dan transportasi, trading, dan lain sebagainya," pungkas Suryo.
Presiden Direktur IATA, Suryo Eko Hadianto mengatakan, kegiatan eksplorasi masih terus dilakukan secara bertahap pada 80% sisa area penambangan . Ia memperkirakan sampai akhir tahun, cadangan batubara IATA itu bisa mendekati angka 500 juta MT.
"Mudah-mudahan beberapa pengeboran menghasilkan angka terbaik bagi IATA, karena baru 20 persen yang kita lakukan pengeboran saat ini. Jadi 386,6 juta itu hanya untuk area sekitar 20 persen, yang 80 nya akan kita eksplorasi dan tahun ini kita sudah lakukan eksplorasi, mudah-mudahan akhir tahun ada tambahan," jelasnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 PT MNC Energy Investments Tbk di iNews Tower, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Suryo menyampaikan, untuk tahun 2024, PT Bhakti Coal Resources (BCR) sendiri akan meningkatkan produksinya menjadi 5,1 juta MT. Selain itu PT Putra Muba Coal (PMC) juga akan meningkatkan produksinya dari 2 juta MT Ke 2,9 juta MT.
Kemudian PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal dari 590 ribu MT menjadi 1,7 juta MT serta penyesuaian produksi PT Indonesia Batu Prima Energui dari 655 ribu MT ke 498 ribu MT. Katanya, BCR juga akan memulai produksi tambang milik pT Arthaco Prima Energy sebesar 73 ribu MT.
"Disamping itu perseoan juga menjalankan bisnis dasar kontraktor penambangan, charter pesawat terbang, minyak dan gas serta infrastruktur untuk penunjang dan efisiensi bisnis utama perseroan," imbuh Suryo.
Dikatakan Suryo, upaya peningkatan nilai bisnis perseroan dan anak-anak perusahaannya terus dilakukan. Secara organik, BCR terus fokus meningkatkan produksi pada IUP yang telah beroperasi dan memulai produksi di IUP Baru.
Lalu secara inorganik, perseroan akan terus mencari peluang akuisisi tambang baru baik batubara maupun mineral lainnya seperti emas dan nikel serta menakar prospek lain yang berkaitan dengan energi terbarukan.
"Selain itu, perseroan akan terus berevolusi guna meningkatkan sinergi dan efektifitas di semua lini bisnis. Perseroan berencana untuk terjun di usaha logistik dan transportasi, trading, dan lain sebagainya," pungkas Suryo.
(akr)
tulis komentar anda