Menelusuri Jejak 'Kota Hantu' Buatan China di Dekat Indonesia Senilai Rp1.627 T

Selasa, 09 Juli 2024 - 17:37 WIB
"Bagi kami, ini masih bisa diatasi. Kami masih menjual dua atau tiga rumah per bulan," katanya kepada Al Jazeera. "Masih ada sentimen dari orang-orang yang ingin datang dan menikmati fasilitas yang ada... beli dan tinggallah di sini."

Dia mengatakan bahwa pembeli dari lebih dari 30 negara telah membeli properti di Forest City, dan menambahkan bahwa kemungkinan "maksimum" hingga 70 persen dari properti yang terjual sejauh ini jatuh ke tangan China.

Kota Terkutuk

Pada suatu sore di hari libur nasional Malaysia pada pertengahan November 2023, beberapa ratus orang terlihat melewati area komersial utama kota ini.

Banyak toko yang tutup, dan sebagian besar orang pergi ke taman air kecil yang berdekatan atau gerai bebas bea untuk membeli minuman beralkohol. Beberapa orang lainnya dilayani oleh staf berbahasa Mandarin di sebuah galeri penjualan saat mereka melihat model besar dari kota yang dibayangkan dengan lampu-lampu yang berkelap-kelip yang dibangun sesuai skala.

Hanya segelintir restoran yang buka, sementara para turis mengendarai skuter listrik sewaan di tepi pantai di mana sebuah kapal pesiar yang sepi bersandar di dekat rambu-rambu yang memperingatkan agar tidak berenang karena ada buaya.



Konsultan properti KGV International, Samuel Tan, mengatakan bahwa tingginya proporsi kepemilikan asing telah menghambat peluang keberhasilan Forest City.

"Setiap proyek yang mayoritasnya lebih dari 40 persen dimiliki oleh orang asing pasti akan gagal," katanya. "Ini karena mereka tidak datang ke sini, mereka tidak menempati properti di sini, mereka tidak membelanjakan uang di sini."

Ia mengatakan bahwa pengembang proyek ini perlu menarik minat warga Malaysia atau Singapura.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More