Argentina Buang Dolar AS demi Mengendalikan Inflasi
Jum'at, 19 Juli 2024 - 13:51 WIB
BUENOS AIRES - Bank sentral Argentina akan mulai menjual dolar AS di pasar valuta asing dalam upaya untuk memerangi inflasi dan mengendalikan jumlah uang beredar di negara itu. Menteri Ekonomi, Luis Caputo mengumumkan strategi baru tersebut lewat platform X.
Ia mengatakan, hal ini bakal "berkontribusi untuk memperdalam proses disinflasi". Mulai awal pekan kemarin, saat bank sentral Argentina menerbitkan peso untuk membeli dolar AS. Caputo mengutarakan, Bank akan secara efektif menyeimbangkan basis moneter Argentina dengan menjual jumlah dolar yang setara di pasar.
"Tidak ada lagi peso yang dicetak di Argentina dengan cara apa pun. Ini adalah hal baru yang bersejarah," kata Caputo dalam sebuah wawancara radio.
"Kami mengalahkan inflasi dengan (beberapa) poin dan ini adalah pukulan 'knock out'," tambah menteri itu.
Pengumuman itu muncul setelah data resmi menunjukkan perlambatan inflasi selama lima bulan beruntun mulai berakhir pada Juni, ketika inflasi bulanan lebih tinggi daripada pada bulan Mei.
Strategi yang dibawa oleh pemerintah Presiden Javier Milei bertujuan menstabilkan jumlah uang beredar, menurunkan inflasi dan membantu menutup kesenjangan yang melebar antara nilai tukar resmi dan pasar valuta asing Argentina yang diperdagangkan di pasar keuangan.
Peso telah meluncur sejak awal tahun, yang selama bertahun-tahun telah menyimpang tajam dari kurs resmi karena kontrol mata uang yang ketat.
Pada penutupan pekan lalu, nilai tukar resmi diperdagangkan pada posisi 919,5 peso per dolar, sementara apa yang disebut kurs "CCL" diperdagangkan pada 1.416,2 peso per dolar. Sementara itu, kurs "biru" pasar gelap yang banyak digunakan, melemah ke level terendah bersejarah 1.500 peso per dolar.
"Basis moneter di Argentina tidak lagi meningkat, dan ini adalah berita yang sangat kuat," kata Milei selama wawancara telepon dengan saluran berita Argentina LN+, sembari menambahkan bahwa rencana itu akan "mempercepat proses deflasi dalam perekonomian."
Sejak Milei mengambil alih kekuasaan akhir tahun lalu, inflasi telah melambat secara dramatis di Argentina. Angkanya melambat dari 25,5% pada bulan Desember menjadi 4,2% per Mei.
Ia mengatakan, hal ini bakal "berkontribusi untuk memperdalam proses disinflasi". Mulai awal pekan kemarin, saat bank sentral Argentina menerbitkan peso untuk membeli dolar AS. Caputo mengutarakan, Bank akan secara efektif menyeimbangkan basis moneter Argentina dengan menjual jumlah dolar yang setara di pasar.
"Tidak ada lagi peso yang dicetak di Argentina dengan cara apa pun. Ini adalah hal baru yang bersejarah," kata Caputo dalam sebuah wawancara radio.
"Kami mengalahkan inflasi dengan (beberapa) poin dan ini adalah pukulan 'knock out'," tambah menteri itu.
Pengumuman itu muncul setelah data resmi menunjukkan perlambatan inflasi selama lima bulan beruntun mulai berakhir pada Juni, ketika inflasi bulanan lebih tinggi daripada pada bulan Mei.
Strategi yang dibawa oleh pemerintah Presiden Javier Milei bertujuan menstabilkan jumlah uang beredar, menurunkan inflasi dan membantu menutup kesenjangan yang melebar antara nilai tukar resmi dan pasar valuta asing Argentina yang diperdagangkan di pasar keuangan.
Peso telah meluncur sejak awal tahun, yang selama bertahun-tahun telah menyimpang tajam dari kurs resmi karena kontrol mata uang yang ketat.
Pada penutupan pekan lalu, nilai tukar resmi diperdagangkan pada posisi 919,5 peso per dolar, sementara apa yang disebut kurs "CCL" diperdagangkan pada 1.416,2 peso per dolar. Sementara itu, kurs "biru" pasar gelap yang banyak digunakan, melemah ke level terendah bersejarah 1.500 peso per dolar.
"Basis moneter di Argentina tidak lagi meningkat, dan ini adalah berita yang sangat kuat," kata Milei selama wawancara telepon dengan saluran berita Argentina LN+, sembari menambahkan bahwa rencana itu akan "mempercepat proses deflasi dalam perekonomian."
Sejak Milei mengambil alih kekuasaan akhir tahun lalu, inflasi telah melambat secara dramatis di Argentina. Angkanya melambat dari 25,5% pada bulan Desember menjadi 4,2% per Mei.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda