Tips MotionTrade: 3 Kriteria Saham yang Cocok untuk Strategi Scalping
Senin, 29 Juli 2024 - 17:22 WIB
JAKARTA - MNC Sekuritas merupakan perusahaan efek di bawah naungan MNC Group, yang saat ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Motion Digital Technology, dan merupakan perusahaan sekuritas terbaik yang memiliki reputasi serta mendapat beragam penghargaan. Berkenaan dengan hal tersebut, MNC Sekuritas aktif mendukung penciptaan investor baru di pasar modal dengan menyediakan beragam instrumen investasi pasar modal, seperti saham, reksa dana, obligasi, sukuk dan produk turunan lainnya.
Dalam dunia trading saham, terdapat berbagai strategi yang bisa digunakan untuk meraih keuntungan. Salah satu yang populer di kalangan trader adalah strategi scalping saham. Teknik ini digunakan ketika trader membeli banyak saham dan menjualnya secepat mungkin saat ada selisih harga. Scalping merupakan strategi trading saham yang fokus pada keuntungan kecil dalam jangka waktu singkat. Strategi ini juga bisa digunakan oleh para investor jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Dalam menjalankan strategi scalping, trader atau investor perlu mengandalkan analisis teknikal yang kuat agar dapat menentukan momen yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar. Selain itu, mereka juga cenderung memantau pergerakan harga saham dalam kerangka waktu (time frame) yang lebih singkat, seperti menit hingga detik.
Bagi trader pemula yang ingin mencoba strategi scalping, memilih saham yang tepat merupakan kunci keberhasilan. MotionTrade telah merangkum 3 (tiga) kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh trader pemula ketika memilih saham untuk scalping, yaitu:
1. Memiliki Volatilitas Tinggi
Saham dengan volatilitas tinggi memiliki range pergerakan harga yang besar dalam waktu singkat, sehingga memberikan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan capital gain meski dalam waktu relatif singkat. Saham yang masuk pada kategori lapis dua (mid cap stock) dan lapis tiga (small cap stock) dapat menjadi pilihan untuk strategi scalping.
2. Spread Kecil
Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask). Saham yang cocok untuk scalping memiliki spread yang kecil, memungkinkan trader untuk masuk dan keluar posisi dengan biaya yang lebih rendah.
Dalam dunia trading saham, terdapat berbagai strategi yang bisa digunakan untuk meraih keuntungan. Salah satu yang populer di kalangan trader adalah strategi scalping saham. Teknik ini digunakan ketika trader membeli banyak saham dan menjualnya secepat mungkin saat ada selisih harga. Scalping merupakan strategi trading saham yang fokus pada keuntungan kecil dalam jangka waktu singkat. Strategi ini juga bisa digunakan oleh para investor jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Dalam menjalankan strategi scalping, trader atau investor perlu mengandalkan analisis teknikal yang kuat agar dapat menentukan momen yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar. Selain itu, mereka juga cenderung memantau pergerakan harga saham dalam kerangka waktu (time frame) yang lebih singkat, seperti menit hingga detik.
Bagi trader pemula yang ingin mencoba strategi scalping, memilih saham yang tepat merupakan kunci keberhasilan. MotionTrade telah merangkum 3 (tiga) kriteria yang perlu dipertimbangkan oleh trader pemula ketika memilih saham untuk scalping, yaitu:
1. Memiliki Volatilitas Tinggi
Saham dengan volatilitas tinggi memiliki range pergerakan harga yang besar dalam waktu singkat, sehingga memberikan peluang untuk bisa mendapatkan keuntungan capital gain meski dalam waktu relatif singkat. Saham yang masuk pada kategori lapis dua (mid cap stock) dan lapis tiga (small cap stock) dapat menjadi pilihan untuk strategi scalping.
2. Spread Kecil
Spread adalah perbedaan antara harga jual (bid) dan harga beli (ask). Saham yang cocok untuk scalping memiliki spread yang kecil, memungkinkan trader untuk masuk dan keluar posisi dengan biaya yang lebih rendah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda