Wow! Bisnis Vaksin Dunia Tembus Rp 850 Triliun, Belum Termasuk Vaksin Corona
Rabu, 26 Agustus 2020 - 13:21 WIB
Perusahaan farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline (GSK) tercatat sebagai perusahaan yang menguasai sekitar 23% pasar vaksin dunia. GSK telah menjual lebih dari 2 juta vaksin setiap hari untuk masyarakat di 170 negara.
Di bawah dominasi GSK, ada Merck & Co , perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan tersebut berhasil mengantongi USD 6,54 miliar atau Rp97,8 triliun dari penjualan vaksin di seluruh dunia dengan pangsa pasar 18%.
Perusahaan ini awalnya merupakan anak perusahaan dari perusahaan Jerman, Merck KGaA. Sama seperti aset Jerman lainnya di AS, Merck & Co. adalah perusahaan pampasan Perang Dunia I 1917 dan kemudian dibentuk badan usaha mandiri yang berdiri bebas. Perusahaan ini sekarang masuk dalam daftar lima perusahaan terbesar pharmaceutical dunia.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Sanofi S.SA, perusahaan farmasi asal Perancis. Sanofi menguasai sekitar 17 persen pangsa pasar vaksin di seluruh dunia. Sanofi secara global mempekerjakan lebih dari 110.000 karyawan di 100 negara. Dengan anggaran riset lebih lebih dari 4,4 miliar euro atau setara Rp52,2 triliun, Sanofi Group menjadi sebagai satu dari tiga pelaku riset terbesar di kalangan industri farmasi dunia.
Selanjutnya Pfizer, perusahaan farmasi asal AS yang menguasai 13 persen bisnis vaksin di seluruh dunia dengan pendapatan USD 6 miliar (Rp89,9 triliun) pada 2017.
Di kawasan Asia Tenggara, PT Bio Farma (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan yang diakui sebagai pemasok vaksin di kawasan ini oleh badan kesehatan dunia atau WHO. Selain itu, sebanyak 132 negara telah mengimpor vaksin dari perusahaan ini.
Di bawah dominasi GSK, ada Merck & Co , perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan tersebut berhasil mengantongi USD 6,54 miliar atau Rp97,8 triliun dari penjualan vaksin di seluruh dunia dengan pangsa pasar 18%.
Perusahaan ini awalnya merupakan anak perusahaan dari perusahaan Jerman, Merck KGaA. Sama seperti aset Jerman lainnya di AS, Merck & Co. adalah perusahaan pampasan Perang Dunia I 1917 dan kemudian dibentuk badan usaha mandiri yang berdiri bebas. Perusahaan ini sekarang masuk dalam daftar lima perusahaan terbesar pharmaceutical dunia.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Sanofi S.SA, perusahaan farmasi asal Perancis. Sanofi menguasai sekitar 17 persen pangsa pasar vaksin di seluruh dunia. Sanofi secara global mempekerjakan lebih dari 110.000 karyawan di 100 negara. Dengan anggaran riset lebih lebih dari 4,4 miliar euro atau setara Rp52,2 triliun, Sanofi Group menjadi sebagai satu dari tiga pelaku riset terbesar di kalangan industri farmasi dunia.
Selanjutnya Pfizer, perusahaan farmasi asal AS yang menguasai 13 persen bisnis vaksin di seluruh dunia dengan pendapatan USD 6 miliar (Rp89,9 triliun) pada 2017.
Di kawasan Asia Tenggara, PT Bio Farma (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan yang diakui sebagai pemasok vaksin di kawasan ini oleh badan kesehatan dunia atau WHO. Selain itu, sebanyak 132 negara telah mengimpor vaksin dari perusahaan ini.
(eko)
Lihat Juga :
tulis komentar anda