Menakar Efek Sanksi Keuangan Barat terhadap Perbankan Rusia

Selasa, 03 September 2024 - 13:35 WIB
Beberapa bank Rusia termasuk Sberbank dan Tinkoff berencana untuk menerbitkan kartu bersama dengan sistem pembayaran Mir domestik dan UnionPay China. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas pengumuman yang dibuat oleh perusahaan pembayaran, Visa dan Mastercard, untuk menangguhkan operasi mereka di Rusia.

Menyusul sanksi barat seperti memblokir cadangan devisa Rusia, Rubel terjun bebas terhadap dolar, bahkan Rubel jatuh seperempat terhadap USD sejak awal invasi. CBR kemudian bereaksi dengan menaikkan suku bunga utama menjadi 20% per tahun dari 9,5%.

Pada 8 Maret 2022, CBR memberlakukan batasan USD10.000 untuk penarikan tunai oleh warga negara yang memegang rekening mata uang asing. Pembatasan tersebut diberlakukan sebagai tanggapan atas kurangnya arus masuk dolar karena sanksi yang dijatuhkan pada Rusia.

UniCredit yang berbasis di Italia sempat mengungkapkan potensi penghapusan bisnisnya di Rusia yang dioperasikan melalui anak perusahaan, UniCredit Bank dapat menyebabkan kerugian sebesar USD8,1 miliar.

Saat awal sanksi, saham dua pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sberbank dan VTB masing-masing anjlok 50,4% dan 51,6% sebagai imbasnya.Bank-bank utama di Rusia sudah merasakan panasnya sanksi, yang memengaruhi pelanggan serta operasi mereka.

Dampaksanksi Barat terhadap 6 bank besar Rusa

1. Sberbank Rusia (Sberbank)



Mayoritas saham dimiliki oleh Federasi Rusia, Sberbank adalah lembaga keuangan terbesar di Rusia dalam hal total aset dan juga memiliki pangsa simpanan tabungan terbesar. Karena sangat terhubung dengan sistem keuangan global, membuat posisinya menjadi sasaran empuk.

AS menjatuhkan sanksi yang membatasi Sberbank dan 25 anak perusahaannya melakukan transaksi keuangan dengan lembaga keuangan AS. Sementara Inggris memberlakukan sanksi yang mencegah bank menyelesaikan pembayaran dalam poundsterling.

Bank Sentral Eropa (ECB) merekomendasikan penutupan Sberbank Eropa serta anak perusahaannya di Kroasia dan Slovenia, karena melemahnya posisi likuiditasnya menyusul arus keluar deposito.

ECB khawatir bahwa Sberbank mungkin tidak dapat membayar utang dan kewajiban lainnya di masa depan. Berbasis di Austria, Sberbank Eropa adalah cabang Eropa dari Sberbank.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More