Faisal Basri, Ekonom Pemberani Pimpin Pembubaran Petral di Pertamina
Kamis, 05 September 2024 - 15:42 WIB
JAKARTA - Faisal Basri, ekonom senior salah satu pendiri Institute for Development of Economics & Finance (Indef) meninggal dunia di usia 65 tahun. Faisal dikenal sebagai ekonom yang kritis, tegas dan pemberani.
Rasa kehilangan dan ucapan duka cita datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016 Sudirman Said. Ia pun menyinggung kedekatannya dengan Faisal Basri sejak sebelum reformasi 1998. Mereka kerap membuat berbagai inisiatif dan gerakan.
Baca Juga: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia
Semasa menjadi Menteri ESDM, Sudirman Said meminta Faisal Basri menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau sering disebut Tim Antimafia Migas. Tim ini juga melibatkan dosen dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi hingga sejumlah tokoh. Faisal Basri bergerak cepat memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang berujung pada pembubaran Petral unit usaha PT Pertamina (Persero).
"Kejujuran, keteguhan dan kompetensi yang dimiliki, saya meminta Faisal Basri memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tim ini dibentuk untuk membenahi sektor migas dan menangani isu mafia migas. Kita semua kehilangan orang baik dan kuat memegang prinsip," ujar Sudirman Said saat dihubungi SINDOnews, Kamis (5/9/2024).
Sebagai akademisi, Faisal Basri mendedikasikan hidupnya dengan mengajar. Mengutip laman Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Faisal Basri mengabdikan diri sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia sejak tahun 1981 hingga tutup usia.
Faisal Basri telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam bidang ekonomi dan politik Indonesia. Kiprah Faisal Basri di dunia ekonomi telah dimulai sejak ia bergabung sebagai anggota tim "Pembangunan Ekonomi Dunia" di bawah Asisten Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kedua pada 1985-1987.
Baca Juga: Profil Ekonom Senior Faisal Basri, Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
Rasa kehilangan dan ucapan duka cita datang dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016 Sudirman Said. Ia pun menyinggung kedekatannya dengan Faisal Basri sejak sebelum reformasi 1998. Mereka kerap membuat berbagai inisiatif dan gerakan.
Baca Juga: Kabar Duka, Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia
Semasa menjadi Menteri ESDM, Sudirman Said meminta Faisal Basri menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau sering disebut Tim Antimafia Migas. Tim ini juga melibatkan dosen dari Universitas Gajah Mada (UGM) Fahmy Radhi hingga sejumlah tokoh. Faisal Basri bergerak cepat memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang berujung pada pembubaran Petral unit usaha PT Pertamina (Persero).
"Kejujuran, keteguhan dan kompetensi yang dimiliki, saya meminta Faisal Basri memimpin Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tim ini dibentuk untuk membenahi sektor migas dan menangani isu mafia migas. Kita semua kehilangan orang baik dan kuat memegang prinsip," ujar Sudirman Said saat dihubungi SINDOnews, Kamis (5/9/2024).
Sebagai akademisi, Faisal Basri mendedikasikan hidupnya dengan mengajar. Mengutip laman Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Faisal Basri mengabdikan diri sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia sejak tahun 1981 hingga tutup usia.
Faisal Basri telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam bidang ekonomi dan politik Indonesia. Kiprah Faisal Basri di dunia ekonomi telah dimulai sejak ia bergabung sebagai anggota tim "Pembangunan Ekonomi Dunia" di bawah Asisten Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kedua pada 1985-1987.
Baca Juga: Profil Ekonom Senior Faisal Basri, Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
Lihat Juga :
tulis komentar anda