Tiga Strategi Terobosan Pengendalian Polusi Udara di Indonesia
Selasa, 10 September 2024 - 10:30 WIB
JI4SIUM bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong kemitraan dalam mempercepat transisi menuju mobilitas listrik di wilayah perkotaan melalui berbagai program. Salah satu upayanya adalah bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, dan investor untuk menyusun roadmap transisi ke kendaraan listrik, serta mendukung pengembangan proyek kendaraan
listrik di kota-kota besar di Indonesia.
Presiden Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, William Sabandar, mengungkapkan, "Melalui inisiatif ini
kami berharap pada 2035, setidaknya 10 kota di Indonesia telah beralih ke kendaraan listrik, dengan penetrasi
lebih dari 50% dari total populasi kendaraan."
Lebih lanjut William menyampaikan sektor swasta memegang peran penting dalam mendorong aksi kolektif untuk udara bersih. Dengan berinvestasi dalam praktik berkelanjutan dan teknologi inovatif, bisnis tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi polusi udara tetapi juga membuka manfaat ekonomi yang signifikan. Adapun inisiatif peluncuran JI4SIUM ini sejalan dengan visi besar pemerintah baru untuk menciptakan Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Polusi Udara Meningkatkan Serangan Asma, Kemenkes Fokus Perkuat Layanan Primer
Dalam kesempatan yang sama, Bicara Udara memperkuat pandangan ini dengan menekankan pentingnya integrasi data dan inventarisasi sumber emisi. Saat ini, inventarisasi sumber emisi baru dilakukan di Jakarta, padahal polusi udara bersifat lintas batas dan mempengaruhi kawasan aglomerasi Jakarta yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur). Kondisi ini mendorong perlunya proyek percontohan untuk inventarisasi sumber emisi di kawasan tersebut.
Berikut tiga strategi terobosan pengendalian polusi udara di Indonesia;
1. Kebijakan Berbasis Data dan Sains
listrik di kota-kota besar di Indonesia.
Presiden Intelligent Transport System (ITS) Indonesia, William Sabandar, mengungkapkan, "Melalui inisiatif ini
kami berharap pada 2035, setidaknya 10 kota di Indonesia telah beralih ke kendaraan listrik, dengan penetrasi
lebih dari 50% dari total populasi kendaraan."
Lebih lanjut William menyampaikan sektor swasta memegang peran penting dalam mendorong aksi kolektif untuk udara bersih. Dengan berinvestasi dalam praktik berkelanjutan dan teknologi inovatif, bisnis tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi polusi udara tetapi juga membuka manfaat ekonomi yang signifikan. Adapun inisiatif peluncuran JI4SIUM ini sejalan dengan visi besar pemerintah baru untuk menciptakan Indonesia yang lebih bersih, sehat, dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Baca Juga: Polusi Udara Meningkatkan Serangan Asma, Kemenkes Fokus Perkuat Layanan Primer
Dalam kesempatan yang sama, Bicara Udara memperkuat pandangan ini dengan menekankan pentingnya integrasi data dan inventarisasi sumber emisi. Saat ini, inventarisasi sumber emisi baru dilakukan di Jakarta, padahal polusi udara bersifat lintas batas dan mempengaruhi kawasan aglomerasi Jakarta yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur). Kondisi ini mendorong perlunya proyek percontohan untuk inventarisasi sumber emisi di kawasan tersebut.
Berikut tiga strategi terobosan pengendalian polusi udara di Indonesia;
1. Kebijakan Berbasis Data dan Sains
tulis komentar anda