AS Ancam Rusia dengan Sanksi Minyak Baru

Sabtu, 21 September 2024 - 07:00 WIB
Amerika Serikat (AS) kembali berupaya untuk memperketat sanksi bagi perdagangan minyak Rusia. FOTO/Ilustrasi
JAKARTA - Amerika Serikat ( AS ) kemungkinan akan meningkatkan sanksi pada sektor energi Rusia untuk menggerus pendapatan Moskow. Hal itu diungkapkan seorang pejabat senior AS, Wakil Penasihat Keamanan Nasional untuk Ekonomi Internasional Daleep Singh, Kamis (19/9) lalu.

Singh mengatakan, sanksi terhadap perdagangan minyak Rusia akan diperketat karena penjualan minyak mentah masih menjadi sumber pendapatan utama bagi Moskow. "Saya pikir kita semakin dekat ke titik di mana kita dapat berbicara tentang rezim yang jauh lebih ketat," kata Singh seperti dilansir Russia Today, Sabtu (21/9/2024).





Dia menjelaskan bahwa pembatasan yang ditingkatkan akan memengaruhi armada yang mengangkut minyak dan jumlah minyak mentah yang diizinkan untuk dipasok Rusia ke pasar. Menanggapi hal itu, Moskow menyatakan bahwa ancaman dan tekanan adalah satu-satunya alat yang tersisa dalam gudang kebijakan luar negeri AS.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan kepada RIA Novosti bahwa rencana AS untuk meningkatkan sanksi terhadap pasokan minyak Rusia adalah "salah satu unsur tekanan politik dan psikologis terhadap komunitas bisnis Rusia."



"Saya ingin memperingatkan semua orang agar tidak melebih-lebihkan pentingnya langkah-langkah yang diambil oleh AS. Bagian-bagian penting dari sektor energi kita telah dikenai sanksi untuk waktu yang sangat lama. Sanksi-sanksi ini sama sekali tidak sah, sanksi-sanksi ini berasal dari ketidakberdayaan Amerika, karena mereka menganggap diri mereka sebagai penguasa dunia," tegas Ryabkov.

Negara-negara G7 sebelumnya telah memperkenalkan batasan harga bersama dengan embargo minyak laut Rusia dalam upaya untuk memukul ekonomi negara itu, sementara pada saat yang sama menjaga minyak mentah tetap Rusia mengalir ke pasar global. Pembatasan tersebut diberlakukan pada Desember 2022 dan diikuti oleh pembatasan serupa pada ekspor produk minyak bumi Rusia pada Februari 2023.

Langkah tersebut melarang perusahaan-perusahaan Barat menyediakan asuransi dan layanan lainnya untuk pengiriman minyak mentah Rusia, kecuali jika kargo dibeli pada harga USD60 per barel atau lebih rendah, jauh di bawah harga pasar saat ini.
(fjo)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More