Kejatuhan Kelas Menengah Indonesia, Makan Tabungan Jadi Pertanda
Selasa, 24 September 2024 - 20:09 WIB
"Lihat sejarah di Amerika Latin, seperti di Kolombia, Panama, dan Venezuela. Di sana, kelas menengahnya kosong. Jumlah tuan tanah besar, tetapi kelas menengahnya sedikit, dan mereka melompat ke kelas bawah yang informal. Ini sangat berbahaya," tegasnya.
Bustanul berpendapat jika struktur perekonomian mengalami kekosongan kelas menengah, hal tersebut akan berdampak buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan.
"Indonesia harus belajar banyak dari konteks negara-negara Amerika Latin. Demokrasi mereka semu. Apakah kita akan menuju ke sana dengan oligarki yang turun ke bawah?," pungkasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 36,89% penduduk kelas menengah merupakan Gen Z dan Generasi Alpha. Demikian tercantum dalam data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024.
"Kalau kita lihat usia dari penduduk kelas menengah sekitar 1 dari 3 penduduk kelas menengah itu merupakan Gen Z dan Generasi Alpha," jelas Plt kepala BPS Amalia A Widyasanti.
Dalam paparannya, Amalia juga menyebutkan, bahwa mayoritas penduduk kelas menengah didominasi oleh Gen X sebesar 24,77%. Selanjutnya generasi Milenial 24,60%, dan Gen Z sebesar 24,12%. Sementara generasi Alpha dan pre boomers masing-masing 12,77% dan 12,62%.
Sementara itu, untuk penduduk menuju kelas menengah mayoritas merupakan Gen Z sebesar 25,45%, Milenial 24,06%, Gen X sebesar 21,55 persen, Gen Alpha 16,58% dan pre boomers 11,09%.
"Kalau kita lihat dari penduduk yang menuju kelas menengah maka 42 persen dari kelompok menuju kelas menengah merupakan generasi Z dan generasi Alpha," lanjutnya.
Amalia juga menambahkan, mayoritas kelas menengah berstatus pekerja formal. "Ternyata mayoritas pekerja kelas menengah dan kelompok menuju kelas menengah pekerjaannya berstatus formal. Dia berusaha dibantu buruh tetap atau dia memang sebagai buruh karyawan atau pegawai," pungkasnya.
Bustanul berpendapat jika struktur perekonomian mengalami kekosongan kelas menengah, hal tersebut akan berdampak buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan.
"Indonesia harus belajar banyak dari konteks negara-negara Amerika Latin. Demokrasi mereka semu. Apakah kita akan menuju ke sana dengan oligarki yang turun ke bawah?," pungkasnya.
Gen Z dan Alpha Dominasi Kelas Menengah
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 36,89% penduduk kelas menengah merupakan Gen Z dan Generasi Alpha. Demikian tercantum dalam data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024.
"Kalau kita lihat usia dari penduduk kelas menengah sekitar 1 dari 3 penduduk kelas menengah itu merupakan Gen Z dan Generasi Alpha," jelas Plt kepala BPS Amalia A Widyasanti.
Dalam paparannya, Amalia juga menyebutkan, bahwa mayoritas penduduk kelas menengah didominasi oleh Gen X sebesar 24,77%. Selanjutnya generasi Milenial 24,60%, dan Gen Z sebesar 24,12%. Sementara generasi Alpha dan pre boomers masing-masing 12,77% dan 12,62%.
Sementara itu, untuk penduduk menuju kelas menengah mayoritas merupakan Gen Z sebesar 25,45%, Milenial 24,06%, Gen X sebesar 21,55 persen, Gen Alpha 16,58% dan pre boomers 11,09%.
"Kalau kita lihat dari penduduk yang menuju kelas menengah maka 42 persen dari kelompok menuju kelas menengah merupakan generasi Z dan generasi Alpha," lanjutnya.
Amalia juga menambahkan, mayoritas kelas menengah berstatus pekerja formal. "Ternyata mayoritas pekerja kelas menengah dan kelompok menuju kelas menengah pekerjaannya berstatus formal. Dia berusaha dibantu buruh tetap atau dia memang sebagai buruh karyawan atau pegawai," pungkasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda