Hubungan India-China Jadi Kunci Masa Depan Asia dan Dunia

Kamis, 26 September 2024 - 10:02 WIB
Hubungan antara dua tetangga yang kuat semakin memburuk pada tahun 2020 ketika terjadi bentrokan antar pasukan di Lembah Galwan yang disengketakan. Insiden tersebut engakibatkan korban di kedua belah pihak.

Sejak saat itu, ada lebih dari selusin putaran pembicaraan yang ditujukan untuk mencari solusi di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) sepanjang 3.500 kilometer (sekitar 2.100 mil), perbatasan yang tidak terdefinisi dengan baik antara kedua negara.

Pada awal bulan ini, Jaishankar mengatakan, bahwa 75% dari "masalah pelepasan keterlibatan" di sepanjang LAC telah "diselesaikan", tetapi masih ada "pekerjaan yang harus dilakukan." Lalu Ia juga mengklarifikasi, bahwa negara-negara itu mampu "memilah banyak hal, titik gesekan, tetapi beberapa masalah untuk patroli perlu diselesaikan."

Terlepas dari perbedaan ini, Jaishankar sebelumnya menegaskan, bahwa New Delhi memutuskan untuk meningkatkan hubungan dengan China selama masa jabatan ketiga Modi sebagai Perdana Menteri. Para menteri luar negeri dari dua negara bersenjata nuklir itu juga berbicara untuk mendukung stabilisasi hubungan, pada pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Laos.

Di New York minggu ini, dia menggambarkan pandemi, konflik, dan peristiwa iklim sebagai "guncangan berulang" yang telah mempercepat perubahan yang sedang dialami dunia. Dia menambahkan bahwa Asia berada di "ujung tombak", akibat dari perubahan ini karena kebangkitan ekonomi kawasan tersebut.

India, yang saat ini merupakan ekonomi terbesar kelima di dunia, dengan PDB sebesar USD3,95 triliun, kemungkinan akan menjadi terbesar ketiga pada akhir dekade ini. Sementara China saat ini berada di peringkat kedua, membuntuti AS.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More