Kerugian Israel Akibat Diserang 180 Roket Iran
Senin, 07 Oktober 2024 - 18:11 WIB
Hampir setahun setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober, Israel berbalik melancarkan berbagai aksi balasan, mulai dari serangan darat terhadap Hizbullah di Lebanon, hingga serangan udara di Gaza dan Beirut. Bahkan Israel mengancam melakukan aksi pembalasan atas serangan rudal balistik Iran awal pekan ini.
Ketika konflik meluas ke wilayah lain, biaya ekonomi juga akan meningkat, baik untuk Israel maupun negara-negara lain di Timur Tengah.
Bank of Israel memperkirakan pada bulan Mei, lalu bahwa untuk membiayai perang dibutuhkan dana sebesar USD66 miliar hingga akhir tahun depan. Di dalamnya termasuk pengeluaran militer dan biaya sipil, seperti untuk perumahan bagi ribuan orang Israel yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di utara dan selatan. Hal ini etara dengan sekitar 12% dari PDB Israel.
Biaya perang Israel diproyeksi bakal meningkat semakin mahal, ketika perang dengan Iran dan proksinya juga memanas, termasuk Hizbullah di Lebanon. Sebelumnya Israel meluncurkan serangan darat ke Lebanon dengan menargetkan Hizbullah pada 30 September.
Menteri keuangan, Smotrich pede (percaya diri) bahwa ekonomi Israel akan bangkit kembali setelah perang berakhir, tetapi para ekonom khawatir kerusakan akan bertahan jauh lebih lama dari konflik.
Ketika konflik meluas ke wilayah lain, biaya ekonomi juga akan meningkat, baik untuk Israel maupun negara-negara lain di Timur Tengah.
Bank of Israel memperkirakan pada bulan Mei, lalu bahwa untuk membiayai perang dibutuhkan dana sebesar USD66 miliar hingga akhir tahun depan. Di dalamnya termasuk pengeluaran militer dan biaya sipil, seperti untuk perumahan bagi ribuan orang Israel yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di utara dan selatan. Hal ini etara dengan sekitar 12% dari PDB Israel.
Biaya perang Israel diproyeksi bakal meningkat semakin mahal, ketika perang dengan Iran dan proksinya juga memanas, termasuk Hizbullah di Lebanon. Sebelumnya Israel meluncurkan serangan darat ke Lebanon dengan menargetkan Hizbullah pada 30 September.
Menteri keuangan, Smotrich pede (percaya diri) bahwa ekonomi Israel akan bangkit kembali setelah perang berakhir, tetapi para ekonom khawatir kerusakan akan bertahan jauh lebih lama dari konflik.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda