Menengok 70 Tahun Hubungan Indonesia-China dan Dampaknya Bagi Nusantara
Sabtu, 29 Agustus 2020 - 00:47 WIB
“Sebagai contoh, kerja sama di bidang pendidikan dilakukan dengan dibangunnya Politeknik Industri Logam Morowali di IMIP, juga adanya program pengiriman mahasiswa Indonesia ke China,” tambah Jona.
(Baca Juga: Menko Luhut: Suka Tidak Suka, China Kekuatan Dunia )
Menurut data BKPM, Investasi China ke Indonesia saat ini menempati posisi ke-2 diantara Singapura dan Jepang dengan realisasi Investasi dari USD2,4 Miliar pada tahun 2018, meningkat menjadi USD4,7 Miliar pada tahun 2019.
Menurut data dari General Administration of Custom China (GACC), nilai ekspor Feronikel (HS code 720260) dari Indonesia ke China adalah USD913 juta pada tahun 2018, meningkat menjadi USD2,2 Miliar pada tahun 2019 (meningkat 144,49% dari 2018 ke 2019). Sedangkan Januari-April 2019 dari USD535 juta meningkat menjadi USD1,4 Miliar pada periode yang sama Januari-April 2020.
Ekspor produk industri logam pun tetap bergeliat walau pada masa pandemi COVID19, “hal ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat terdampak oleh COVID19," terang Jona.
Lebih lanjut, Jona mengungkapkan hubungan Indonesia dan China tak terbatas dalam sektor ekonomi. Bahkan, baru-baru ini keduanya bekerja sama dalam hal vaksin Covid-19. Selain itu, Indonesia juga menerima bantuan dari China untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
“Saat Pandemi Covid-19, Indonesia menerima berbagai bantuan alat kesehatan dari dunia Internasional, bantuan dari pemerintah dan instansi swasta China merupakan bantuan pertama yang datang ke Indonesia,” tutupnya.
(Baca Juga: Menko Luhut: Suka Tidak Suka, China Kekuatan Dunia )
Menurut data BKPM, Investasi China ke Indonesia saat ini menempati posisi ke-2 diantara Singapura dan Jepang dengan realisasi Investasi dari USD2,4 Miliar pada tahun 2018, meningkat menjadi USD4,7 Miliar pada tahun 2019.
Menurut data dari General Administration of Custom China (GACC), nilai ekspor Feronikel (HS code 720260) dari Indonesia ke China adalah USD913 juta pada tahun 2018, meningkat menjadi USD2,2 Miliar pada tahun 2019 (meningkat 144,49% dari 2018 ke 2019). Sedangkan Januari-April 2019 dari USD535 juta meningkat menjadi USD1,4 Miliar pada periode yang sama Januari-April 2020.
Ekspor produk industri logam pun tetap bergeliat walau pada masa pandemi COVID19, “hal ini sangat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat terdampak oleh COVID19," terang Jona.
Lebih lanjut, Jona mengungkapkan hubungan Indonesia dan China tak terbatas dalam sektor ekonomi. Bahkan, baru-baru ini keduanya bekerja sama dalam hal vaksin Covid-19. Selain itu, Indonesia juga menerima bantuan dari China untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
“Saat Pandemi Covid-19, Indonesia menerima berbagai bantuan alat kesehatan dari dunia Internasional, bantuan dari pemerintah dan instansi swasta China merupakan bantuan pertama yang datang ke Indonesia,” tutupnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda