Daftar 40 Miliarder Pendonor Super Kaya Donald Trump di Pilpres AS 2024

Jum'at, 08 November 2024 - 10:29 WIB
Miriam Adelson – janda maestro kasino Sheldon Adelson yang menerima Presidential Medal of Freedom dari Trump – telah secara resmi mengumumkan bahwa dia akan sekali lagi mendukung mantan presiden AS itu.

Dukungan Adelson, tidak lantas membuatnya mengucurkan dana besar. Pemilik kekayaan bersih USD35,4 miliar, menurut Forbes, Miriam Adelson dilaporkan berencana untuk menyumbangkan setidaknya USD90 juta ke PAC super Preserve America yang jadi bagian penting bagi upaya kembalinya Trump ke Gedung Putih.

Sementara pada bulan Mei, dia menyumbangkan USD5 juta untuk Preserve America. Pada tahun 2020, dia dan Sheldon adalah pendonor terbesar Trump, menyumbangkan lebih dari USD120 juta untuk kampanyenya, serta untuk tujuan dan kandidat Republik lainnya.

4. Diane Hendricks

Diane Hendricks, salah satu pendiri perusahaan atap ABC Supplies, tercatat sudah menyumbangkan setidaknya USD15 juta ke MAGA Inc. super Pac dan USD844.600 untuk Komite Trump 47.

Memiliki harta senilai USD21,9 miliar, menurut Forbes, dia adalah pendonor reguler dari Partai Republik. Pada 2016, dia menjabat sebagai wakil ketua salah satu komite penggalangan dana Trump dan telah memberikan enam angka kepada berbagai partai negara bagian Republik dan Komite Nasional Republik.

Dia juga sudah menyumbangkan USD15 juta ke super PAC MAGA Inc. siklus ini dan USD844,600 untuk Komite Trump 47.

5. Harold Hamm

Harold Hamm, seorang raja minyak dan gas pemilik kekayaan USD18,5 miliar, berdasarkan data Forbes, telah menyumbangkan USD614.000 kepada Komite Trump 47 dan USD200.000 untuk super PAC MAGA Inc. yang bersekutu dengan Trump.



Seperti beberapa donor miliarder lainnya, Hamm tidak selalu yakin Trump adalah orang yang tepat untuk tahun 2024. Dia menyumbangkan ribuan untuk Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan Duta Besar Nikki Haley dalam pemilihan pendahuluan.

Bahkan dilaporkan dia mengatakan kepada Trump untuk mengakhiri kampanye presidennya tahun lalu, dengan alasan "kekacauan" yang disebabkan oleh mantan presiden.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More