3 Alasan Negara BRICS Mulai Enggan Tinggalkan Dolar AS, Ternyata Ini Sebabnya

Rabu, 20 November 2024 - 13:41 WIB
Baik Bangladesh maupun Sri Lanka mengalami kerusuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena nilai dolar AS melonjak tajam. Dolar AS pada bulan Juli 2024, juga sempat memberikan tekanan besar pada pasar mata uang negara-negara BRICS. Hal itu terjadi di tengah aliansi BRICS memulai kampanye dedolarisasi untuk mencampakkan dolar AS dari mata uang cadangan dunia.

2. Donald Trump akan Berkuasa

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru ini membuat banyak negara khawatir untuk membuat kebijakan yang merugikan AS. Sebab Presiden AS satu ini tidak akan membiarkan dedolarisasi terjadi di masa kepemimpinannya.

Bahkan Trump sempat mengungkapkan akan mengenakan tarif 100% pada impor dari negara-negara yang menghindari dolar. Hal itu terjadi setelah Rusia dan China secara aktif mengurangi penggunaan dolar dalam perdagangan bilateral setelah AS mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran internasional 'SWIFT' menyusul invasi Ukraina.

3. Memukul Ekspor BRICS

Apabila BIRCS benar-benar berlaku pada kebijakan mereka, kemungkinan besar negara-negara anggota akan berhadapan dengan kondisi sulit karena AS kemungkinan besar akan ciptakan kebijakan peningkatan ekspor.

Sektor impor dan ekspor mereka akan menjadi yang pertama terpukul dan mengalami kerugian karena harus membayar lebih banyak pajak. Hal ini dapat membuat BRICS memikirkan kembali strategi mereka, karena dedolarisasi hanya akan merugikan ekonomi.



Ini merupakan perang dagang yang akan diberlakukan Donald Trump terhadap setiap negara pesaingnya, seperti China dan Rusia.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More