Tak Ada Kata Terlambat, Ini 10 Pengusaha Sukses yang Memulai Bisnis di Usia 50 Tahun ke Atas
Sabtu, 04 Januari 2025 - 10:54 WIB
Pada tahun 2018, pada usia 76 tahun, Lady Amanda Feilding mendirikan Beckley Psytech untuk mengeksplorasi potensi terapeutik psikedelik, yang secara khusus berfokus pada senyawa 5-MeO-DMT sebagai pengobatan untuk kondisi kesehatan mental seperti kecanduan dan depresi. Berbekal pengalaman lebih dari 50 tahun dalam penelitian psikedelik, Feilding telah menulis lebih dari 50 publikasi yang telah ditinjau oleh rekan sejawat dan mendirikan Beckley Foundation, sebuah lembaga nirlaba yang didedikasikan untuk memajukan pemahaman ilmiah tentang psikedelik. Beckley Psytech telah mengumpulkan €90 juta dalam tiga putaran pendanaan.
Carmen Hijosa mendirikan Ananas Anam pada tahun 2013, perusahaan di balik Piñatex-tekstil berkelanjutan yang terbuat dari serat daun nanas. Berbekal pengalamannya yang luas di industri kulit, Dr. Hijosa mengembangkan sebuah alternatif ramah lingkungan yang telah digunakan oleh merek-merek fesyen ternama di seluruh dunia. Inovasinya tidak hanya menawarkan bahan yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi komunitas petani yang terlibat dalam budidaya nanas. Hingga tahun 2022, Adam telah mengumpulkan investasi sebesar €3,6 juta dalam delapan putaran pendanaan.
Sebuah laporan tahun 2009 dari Kauffman Foundation bahkan menyoroti bahwa kewirausahaan tidak terbatas pada kaum muda, dengan wirausahawan teknologi kelahiran AS yang berusia lima puluhan meluncurkan perusahaan rintisan dengan kecepatan dua kali lipat dari rekan-rekan mereka yang berusia awal dua puluhan.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa 92% dari para pendiri memiliki setidaknya gelar sarjana, dan banyak dari mereka yang mengejar pendidikan lanjutan, terutama di bidang bisnis. Hal ini menyoroti nilai dari pengalaman dan pembelajaran seumur hidup, karena individu sering kali memanfaatkan keahlian yang sudah mapan dan perkembangan karier untuk beralih ke peran wirausaha.
Semua ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar ambisi kewirausahaan dan bergabung dengan daftar yang terus bertambah di Database EU-Startups. Dengan pengalaman dan tekad, kesuksesan bisa datang pada usia berapa pun.
10. Dr Carmen Hijosa (Ananas Anam)
Carmen Hijosa mendirikan Ananas Anam pada tahun 2013, perusahaan di balik Piñatex-tekstil berkelanjutan yang terbuat dari serat daun nanas. Berbekal pengalamannya yang luas di industri kulit, Dr. Hijosa mengembangkan sebuah alternatif ramah lingkungan yang telah digunakan oleh merek-merek fesyen ternama di seluruh dunia. Inovasinya tidak hanya menawarkan bahan yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan penghasilan tambahan bagi komunitas petani yang terlibat dalam budidaya nanas. Hingga tahun 2022, Adam telah mengumpulkan investasi sebesar €3,6 juta dalam delapan putaran pendanaan.
Sebuah laporan tahun 2009 dari Kauffman Foundation bahkan menyoroti bahwa kewirausahaan tidak terbatas pada kaum muda, dengan wirausahawan teknologi kelahiran AS yang berusia lima puluhan meluncurkan perusahaan rintisan dengan kecepatan dua kali lipat dari rekan-rekan mereka yang berusia awal dua puluhan.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa 92% dari para pendiri memiliki setidaknya gelar sarjana, dan banyak dari mereka yang mengejar pendidikan lanjutan, terutama di bidang bisnis. Hal ini menyoroti nilai dari pengalaman dan pembelajaran seumur hidup, karena individu sering kali memanfaatkan keahlian yang sudah mapan dan perkembangan karier untuk beralih ke peran wirausaha.
Semua ini menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar ambisi kewirausahaan dan bergabung dengan daftar yang terus bertambah di Database EU-Startups. Dengan pengalaman dan tekad, kesuksesan bisa datang pada usia berapa pun.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda