Cabut dari Rusia, Disney dan Sony Masih Menerima Keuntungan Rp270,8 Miliar

Senin, 06 Januari 2025 - 10:57 WIB
Disney dan Sony masih mengantongi keuntungan dari Rusia, meski telah menangguhkan operasional bisnisnya di negara yang sedang berperang itu. Foto/Dok
JAKARTA - Disney dan Sony masih mengantongi keuntungan dari Rusia , meski telah menangguhkan operasional bisnisnya di negara yang sedang berperang itu. Disney dan Sony menerima pembayaran sebesar 13,5 juta pounds atau setara Rp270,8 miliar (kurs Rp20.065 per USD) dari perusahaan patungan Rusia sejak invasi ke Ukraina .

Sebuah perusahaan berbasis di Moskow yang bertanggung jawab memasarkan dan mendistribusikan film di Rusia yang dibuat oleh kedua studio tersebut membayar dividen 13,1 juta pounds pada Maret 2022, satu bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Lebih lanjut mereka membayarkan 440.000 pounds antara Juli dan Desember 2023, menurut analisis seperti dilansir telegraph. Baca Juga: Keluar dari Rusia, Perusahaan Barat Boncos Lebih dari Rp1.681 Triliun

Uang itu dibayarkan oleh Walt Disney Studios Sony Pictures Releasing (WDSSPR) yang berbasis di Moskow kepada Eastern European Holdings (EEH), sebuah perusahaan yang dimiliki bersama oleh divisi Disney dan Sony Columbia Pictures dan berbasis di London.



Dividen dihasilkan dari bisnis mereka sebelum studio mengumumkan menghentikan operasional di Rusia. Tidak diketahui secara pasti apakah hal ini melanggar sanksi atau perusahaan telah bertindak secara benar.

Namun demikian, waktu pembayaran menimbulkan pertanyaan bagi kedua studio Hollywood. Seperti diketahui Disney mengumumkan pada 10 Maret 2022 bahwa mereka menghentikan semua operasi bisnis di Rusia setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun itu.

Sony mengikutinya sehari kemudian. Satu minggu setelah itu, EEH menerima dividen 13,1 juta pounds dari WDSSPR, yang kemudian dibayarkan kepada Sony dan Disney.

Hal ini mengungkap bahwa kedua perusahaan telah menerima jutaan pound dari usaha patungan Rusia sejak pecahnya perang pada saat pengawasan berkelanjutan masih terus terjadi terhadap operasi bisnis Barat di negara itu.

Sementara itu B4Ukraine telah menekan perusahaan yang masih beroperasi di Rusia untuk sepenuhnya memutuskan hubungan. Banyak perusahaan yang telah mencoba keluar dari negara itu merasa kesulitan, ketika beberapa di antaranya dipaksa oleh Kremlin untuk menjual aset mereka dengan harga murah. Bos Carlsberg mengatakan bisnisnya di Rusia "dicuri" oleh pihak berwenang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More