Langgar Protokol Kesehatan, Erick Thohir Ancam Tutup Pabrik
Kamis, 03 September 2020 - 14:12 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengancam akan menutup pabrik yang tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga rentan menyebabkan penularan virus corona.
"Kalau pemilik pabrik tidak sayang dengan karyawannya yang mestinya tadi shift-nya bisa dibagi dua tetap jadi satu, hanya mengejar income. Nah, ini saya rasa konsekwensinya juga harus dipertimbangkan, bukan nggak mungkin ya pabriknya ditutup," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).
Menurutnya, pemilik pabrik juga harus ikut andil dalam menekan penyebaran virus corona. Pemerintah tidak mungkin berjuang sendiri. "Nah, jadi kembali ke pabrik ya, sama, pemilik pabrik juga harus membantu pendisiplinan ini, tidak bisa semua tergantung ke pemerintah. Pemerintah sudah memberi fasilitas yang luar biasa, apa? tadi bantuan subsidi gaji, kedua bagaimana pemerintah memberikan terus tes PCR, pemerintah berkampanye untuk pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," paparnya.
Pemerintah pun akan memberikan solusi dengan menghadirkan vaksin covid-19. Hal ini seiring mengurangi penyebaran virus. "Tetapi apakah kita sekedar hanya meminta pertolongan daripada pemilik pabrik? tidak. Nah, karena itu kita terus berupaya mencari solusi-solusi, apakah yang namanya vaksin, apakah yang namanya terapi penyembuhan yang kemarin bicara obat herbal, obat titik-titik, yang menurut saya, saya sangat positif, obat apapun selama itu bisa menolong rakyat ya alhamdulillah," tandasnya.
"Kalau pemilik pabrik tidak sayang dengan karyawannya yang mestinya tadi shift-nya bisa dibagi dua tetap jadi satu, hanya mengejar income. Nah, ini saya rasa konsekwensinya juga harus dipertimbangkan, bukan nggak mungkin ya pabriknya ditutup," kata dia dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).
Menurutnya, pemilik pabrik juga harus ikut andil dalam menekan penyebaran virus corona. Pemerintah tidak mungkin berjuang sendiri. "Nah, jadi kembali ke pabrik ya, sama, pemilik pabrik juga harus membantu pendisiplinan ini, tidak bisa semua tergantung ke pemerintah. Pemerintah sudah memberi fasilitas yang luar biasa, apa? tadi bantuan subsidi gaji, kedua bagaimana pemerintah memberikan terus tes PCR, pemerintah berkampanye untuk pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," paparnya.
Pemerintah pun akan memberikan solusi dengan menghadirkan vaksin covid-19. Hal ini seiring mengurangi penyebaran virus. "Tetapi apakah kita sekedar hanya meminta pertolongan daripada pemilik pabrik? tidak. Nah, karena itu kita terus berupaya mencari solusi-solusi, apakah yang namanya vaksin, apakah yang namanya terapi penyembuhan yang kemarin bicara obat herbal, obat titik-titik, yang menurut saya, saya sangat positif, obat apapun selama itu bisa menolong rakyat ya alhamdulillah," tandasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda