Bos OJK: Penyaluran Pembiayaan Perbankan Syariah Melambat
Jum'at, 11 September 2020 - 00:06 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan perbankan syariah sebesar Rp365,13 triliun atau tumbuh 10,89% (year on year/yoy) sepanjang tahun 2019.
"Angka ini melambat dibanding tahun sebelumnya atau 2018 yang tumbuh 12,21% (yoy). Perlambatan terjadi akibat masih terfokusnya industri perbankan yang melakukan konsolidasi demi memperbaiki kualitas pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio kredit macet atau non-performing financing (NPF) yang semakin membaik," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam laporannya di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Dia melanjutkan melambatnya pertumbuhan ini bakal mengindikasi pembiayaan konsumsi pada 2019 sebesar 12,46% umbuh sebesar 17,25% (yoy). Sedangkan, pembiayaan pertumbuhan modal kerja pada 2019 mengalami peningkatan menjadi Rp114,99 triliun atau 6% (yoy). Naik dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 5,55 (yoy).
"Begitu juga pembiayaan investasi tumbuh lebih tinggi menjadi Rp884,48 triliun atau 14,84% (yoy). Tumbuh tipis dibandingkan tahun sebelumnya yakni 13,17% (yoy)," katanya. Selain itu, perbankan syariah telah menyalurkan 55,62% dari total pembiayaan pada sektor lapangan usaha. Adapun porsi penyaluran pembiaaan terbesar kedua pada sektor bukan lapangan usaha yaitu sebesar 42.78%.
"Angka ini melambat dibanding tahun sebelumnya atau 2018 yang tumbuh 12,21% (yoy). Perlambatan terjadi akibat masih terfokusnya industri perbankan yang melakukan konsolidasi demi memperbaiki kualitas pembiayaan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio kredit macet atau non-performing financing (NPF) yang semakin membaik," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam laporannya di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Baca Juga
Dia melanjutkan melambatnya pertumbuhan ini bakal mengindikasi pembiayaan konsumsi pada 2019 sebesar 12,46% umbuh sebesar 17,25% (yoy). Sedangkan, pembiayaan pertumbuhan modal kerja pada 2019 mengalami peningkatan menjadi Rp114,99 triliun atau 6% (yoy). Naik dari tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 5,55 (yoy).
"Begitu juga pembiayaan investasi tumbuh lebih tinggi menjadi Rp884,48 triliun atau 14,84% (yoy). Tumbuh tipis dibandingkan tahun sebelumnya yakni 13,17% (yoy)," katanya. Selain itu, perbankan syariah telah menyalurkan 55,62% dari total pembiayaan pada sektor lapangan usaha. Adapun porsi penyaluran pembiaaan terbesar kedua pada sektor bukan lapangan usaha yaitu sebesar 42.78%.
(nng)
tulis komentar anda