Tak Ada yang Siap Hadapi Corona, Jokowi Sebut 215 Negara Alami Ekonomi Sangat Rumit
Jum'at, 11 September 2020 - 12:40 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan ekonomi Indonesia tengah menghadapi tantangan yang sangat berat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan 215 negara menghadapi permasalahan kesehatan dan ekonomi yang sangat rumit sehubungan pandemi Covid-19 .
"Sebanyak 215 negara harus menghadapi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang sangat rumit, sangat-sangat rumit," kata Jokowi dalam acara Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjajaran, Jumat (11/9/2020). (Baca juga: Tuh Pak Gubernur Anies, Menteri Erick Setuju dengan PSBB )
Kata dia, banyak negara tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi sebesar Covid-19 ini. Adapun langkah luar biasa banyak dilakukan setiap negara termasuk Indonesia agar tidak melemahkan ekonomi. "Enggak ada satu negara apapun yang mengalami itu, baik negara maju dan berkembang, enggak siap menghadapi tantangan ini," katanya.
Dia menambahkan, dalam menghadapi tantangan, pola pikir dan budaya kerja harus berubah. Bukan hanya itu, standar normalitas juga harus berubah. Apalagi, perguruan tinggi yang baik ialah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar. (Baca juga: Joss, Mahasiswa Swasta Akhirnya Dapat Kiriman Pulsa Juga dari Pemerintah )
"Sekarang inilah saatnya kita memperkenalkan standar normalitas baru dalam kehidupan profesionalitas kita. Dosen yang baik adalah dosen yang memasilitasi mahasiswanya belajar kepada siapa saja, melalui media apa saja, dan dilakukan kapan saja," tandasnya.
"Sebanyak 215 negara harus menghadapi permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang sangat rumit, sangat-sangat rumit," kata Jokowi dalam acara Dies Natalis 63 Tahun Universitas Padjajaran, Jumat (11/9/2020). (Baca juga: Tuh Pak Gubernur Anies, Menteri Erick Setuju dengan PSBB )
Kata dia, banyak negara tidak memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi sebesar Covid-19 ini. Adapun langkah luar biasa banyak dilakukan setiap negara termasuk Indonesia agar tidak melemahkan ekonomi. "Enggak ada satu negara apapun yang mengalami itu, baik negara maju dan berkembang, enggak siap menghadapi tantangan ini," katanya.
Dia menambahkan, dalam menghadapi tantangan, pola pikir dan budaya kerja harus berubah. Bukan hanya itu, standar normalitas juga harus berubah. Apalagi, perguruan tinggi yang baik ialah perguruan tinggi yang membangun ekosistem merdeka belajar. (Baca juga: Joss, Mahasiswa Swasta Akhirnya Dapat Kiriman Pulsa Juga dari Pemerintah )
"Sekarang inilah saatnya kita memperkenalkan standar normalitas baru dalam kehidupan profesionalitas kita. Dosen yang baik adalah dosen yang memasilitasi mahasiswanya belajar kepada siapa saja, melalui media apa saja, dan dilakukan kapan saja," tandasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda