Jaga-Jaga Ekonomi 2021 Masih Ruwet, Sri Mulyani Siapkan Celengan Rp15,8 Triliun
Jum'at, 11 September 2020 - 19:16 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengantisipasi ketidakpastian ekonomi yang akan terjadi di 2021 mendatang, salah satunya dengan menganggarkan cadangan untuk dimasukkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Adapun, celengan dana disiapkan sebesar Rp15,8 triliun masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021 .
"Belanja non kementerian/lembaga (K/L) naik dari Rp 921,4 triliun menjadi Rp 924,7 triliun atau kenaikan Rp 3,3 triliun dan dari pos belanja cadangan PEN yang meningkat Rp 15,8 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, secara virtual, Jumat (11/9/2020).
Dia merinci kenaikan belanja negara seiring dengan kenaikan belanja pemerintah pusat mengalami kenaikan sebesar Rp3,3 triliun. Di mana, dari sebelumnya sebesar Rp1.951 triliun menjadi Rp1.953 triliun. "Jumlah itu terdiri dari, belanja K/L sebesar Rp1.029 triliun dan belanja non K/L Rp924 triliun," kata dia.
Sementara, untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), justru mengalami penurunan menjadi Rp795 triliun dari sebelumnya mencapai Rp796 triliun. Adapun jumlah itu terdiri dari dana transfer ke daerah mencapai Rp723 triliun dan untuk dana desa sebesar Rp72 triliun.
"Belanja non kementerian/lembaga (K/L) naik dari Rp 921,4 triliun menjadi Rp 924,7 triliun atau kenaikan Rp 3,3 triliun dan dari pos belanja cadangan PEN yang meningkat Rp 15,8 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, secara virtual, Jumat (11/9/2020).
Dia merinci kenaikan belanja negara seiring dengan kenaikan belanja pemerintah pusat mengalami kenaikan sebesar Rp3,3 triliun. Di mana, dari sebelumnya sebesar Rp1.951 triliun menjadi Rp1.953 triliun. "Jumlah itu terdiri dari, belanja K/L sebesar Rp1.029 triliun dan belanja non K/L Rp924 triliun," kata dia.
Sementara, untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), justru mengalami penurunan menjadi Rp795 triliun dari sebelumnya mencapai Rp796 triliun. Adapun jumlah itu terdiri dari dana transfer ke daerah mencapai Rp723 triliun dan untuk dana desa sebesar Rp72 triliun.
(nng)
tulis komentar anda