Wow! 22 Juta Orang Disebut Airlangga Daftar Kartu Prakerja
Sabtu, 12 September 2020 - 23:30 WIB
JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mencatat, pendaftar Kartu Prakerja telah mencapai 22 juta orang. Sementara pemerintah baru menetapkan sedikitnya 3,8 juta orang sebagai penerima Kartu Prakerja hingga gelombang ke tujuh.
(Baca Juga: Kartu Pra Kerja Disebut Rentan Korupsi, Ekonom: Digital Tak Kenal Main Bawah Tangan )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dari 3,8 juta peserta yang telah terjaring, terdapat 1,6 juta orang telah menyelesaikan pelatihan dan 933.000 di antaranya telah menerima insentif.
"Hingga saat ini lebih dari 22 juta orang telah melakukan pendaftaran dan sebanyak 3,8 juta orang telah ditetapkan mendapatkan Kartu Prakerja. Selain itu, terdapat 1,6 juta orang telah menyelesaikan pelatihan dan 933 ribu telah mendapatkan insentif," ujar Airlangga melalui siaran pers, Sabtu (12/9/2020).
Airlangga menjelaskan, Program Kartu Prakerja yang kini diposisikan sebagai semi bantuan sosial (bansos) bagi pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dirumahkan, dan pekerja informal terdampak Covid-19. Program ini memberikan bantuan biaya pelatihan dan insentif dengan total bantuan Rp3.5 juta untuk 5,6 juta orang penerima.
(Baca Juga: Pencairan Insentif Kartu Prakerja Ternyata Harus Ini Itu Dulu )
Dia juga menjelaskan, ke depannya program ini akan terus ditingkatkan dengan membuka pendaftaran dan pelatihan offline (luring) dengan mempertimbangkan faktor wilayah Di mana Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas dapat menjadi penyedia pelatihan untuk program Kartu Prakerja, terutama untuk mendorong pelatihan luring di daerah yang masih memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi komunikasi.
“Tentunya BLK harus memenuhi kriteria yang ditetapkan,” kata Airlangga.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melaporkan, sejak dirilis tahun 2017 telah terbangun sebanyak 1.113 BLK. Sementara di 2020 direncanakan akan membangun 1.000 BLK komunitas.
“Saat ini kami perluas penyebarannya dengan melibatkan peran serikat pekerja. Ada beberapa BLK komunitas yang berbasis komunitas serikat pekerja dan serikat buruh yang dimulai dari tahun 2020 ini,” kata Ida.
(Baca Juga: Kartu Pra Kerja Disebut Rentan Korupsi, Ekonom: Digital Tak Kenal Main Bawah Tangan )
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dari 3,8 juta peserta yang telah terjaring, terdapat 1,6 juta orang telah menyelesaikan pelatihan dan 933.000 di antaranya telah menerima insentif.
"Hingga saat ini lebih dari 22 juta orang telah melakukan pendaftaran dan sebanyak 3,8 juta orang telah ditetapkan mendapatkan Kartu Prakerja. Selain itu, terdapat 1,6 juta orang telah menyelesaikan pelatihan dan 933 ribu telah mendapatkan insentif," ujar Airlangga melalui siaran pers, Sabtu (12/9/2020).
Airlangga menjelaskan, Program Kartu Prakerja yang kini diposisikan sebagai semi bantuan sosial (bansos) bagi pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dirumahkan, dan pekerja informal terdampak Covid-19. Program ini memberikan bantuan biaya pelatihan dan insentif dengan total bantuan Rp3.5 juta untuk 5,6 juta orang penerima.
(Baca Juga: Pencairan Insentif Kartu Prakerja Ternyata Harus Ini Itu Dulu )
Dia juga menjelaskan, ke depannya program ini akan terus ditingkatkan dengan membuka pendaftaran dan pelatihan offline (luring) dengan mempertimbangkan faktor wilayah Di mana Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas dapat menjadi penyedia pelatihan untuk program Kartu Prakerja, terutama untuk mendorong pelatihan luring di daerah yang masih memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi komunikasi.
“Tentunya BLK harus memenuhi kriteria yang ditetapkan,” kata Airlangga.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah melaporkan, sejak dirilis tahun 2017 telah terbangun sebanyak 1.113 BLK. Sementara di 2020 direncanakan akan membangun 1.000 BLK komunitas.
“Saat ini kami perluas penyebarannya dengan melibatkan peran serikat pekerja. Ada beberapa BLK komunitas yang berbasis komunitas serikat pekerja dan serikat buruh yang dimulai dari tahun 2020 ini,” kata Ida.
(akr)
tulis komentar anda