Maaf, Menkeu Sri Bakal Kurangi Bantuan untuk Pelaku Usaha di 2021
Jum'at, 18 September 2020 - 19:39 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal mengkaji insentif mana yang perlu ditambah maupun dikurangi pada tahun depan. Diantaranya insentif pelaku usaha.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan dukungan fiskal untuk dunia usaha bakal dikurangi pada tahun depan. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi dunia usaha sudah mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.
“Kami akan terus mendukung bisnis ini tetapi dengan cara yang jauh lebih terukur. Itu berarti bahwa kami akan menurunkan dukungan dengan harapan bahwa tahun depan permintaan akan terus pulih,” ujar Sri Mulyani Indrawati dalam diskusi virtual, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Dipimpin Sri Mulyani, Berikut Formasi Lengkap Dewan Moneter )
Dia menyatakan pemerintah akan merampungkan Omnibus Law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja yang dianggap dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Tanah Air. Dengan demikian, hal ini akan makin menggairahkan pelaku usaha.
“Kami memberi sinyal maka kami akan terus mendukung pemulihan ini, karena ini masih sangat awal, tetapi kami akan mulai mengkonsolidasikan fiskal kami dengan menunjukkan itu defisit akan lebih rendah,” kata Sri Mulyani. (Baca juga: Rekor Tertinggi, Defisit Anggaran AS Mencapai Rp44.700 Triliun )
Untuk itu, dia pun mengatur kembali sektor-sektor yang diprioritaskan dalam anggaran pemerintah. Serta memilih sektor paling prioritas dalam anggaran tahun depan adalah pengeluaran untuk kesehatan.
Termasuk, alokasi dana untuk pengadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan cukup signifikan. "Kita juga akan memprioritaskan jaring pengaman sosial bagi masyarakat," tandasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan dukungan fiskal untuk dunia usaha bakal dikurangi pada tahun depan. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi dunia usaha sudah mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19.
“Kami akan terus mendukung bisnis ini tetapi dengan cara yang jauh lebih terukur. Itu berarti bahwa kami akan menurunkan dukungan dengan harapan bahwa tahun depan permintaan akan terus pulih,” ujar Sri Mulyani Indrawati dalam diskusi virtual, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Dipimpin Sri Mulyani, Berikut Formasi Lengkap Dewan Moneter )
Dia menyatakan pemerintah akan merampungkan Omnibus Law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja yang dianggap dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di Tanah Air. Dengan demikian, hal ini akan makin menggairahkan pelaku usaha.
“Kami memberi sinyal maka kami akan terus mendukung pemulihan ini, karena ini masih sangat awal, tetapi kami akan mulai mengkonsolidasikan fiskal kami dengan menunjukkan itu defisit akan lebih rendah,” kata Sri Mulyani. (Baca juga: Rekor Tertinggi, Defisit Anggaran AS Mencapai Rp44.700 Triliun )
Untuk itu, dia pun mengatur kembali sektor-sektor yang diprioritaskan dalam anggaran pemerintah. Serta memilih sektor paling prioritas dalam anggaran tahun depan adalah pengeluaran untuk kesehatan.
Termasuk, alokasi dana untuk pengadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan cukup signifikan. "Kita juga akan memprioritaskan jaring pengaman sosial bagi masyarakat," tandasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda