Gelontorkan Rp20,5 Triliun, Prioritaskan untuk BUMN Pengungkit Ekonomi

Jum'at, 25 September 2020 - 09:47 WIB
Pemerintah akan menyuntikkan dana sebesar Rp20,5 triliun untuk lima BUMN. Seharusnya pemerintah memilah-milah perusahaan plat merah yang tepat menerima bantuan. Foto/Dok
JAKARTA - Pemerintah akan menyuntikkan dana sebesar Rp20,5 triliun untuk lima perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seharusnya pemerintah memilah-milah perusahaan plat merah yang tepat menerima bantuan.

(Baca Juga: Penyerapan Dana PEN Rp 695 Triliun Dinilai Lamban, Pemerintah Buka Suara )

Pengamat ekonomi The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Rifki Fadilah mempertanyakan, urgensi gelontoran dana kepada perusahaan-perusahaan plat merah. Ada tiga skenario suntikan dana ini, seperti penyertaan modal negara (PMN) , pembayaran kompensasi, dan dana talangan.

Ada lima BUMN yang akan mendapatkan dana segar pada Oktober nanti. Dana diberikan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kelima BUMN itu adalah Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp5 triliun, Hutama Karya Rp7,5 triliun, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp6 triliun, Permodalan Nasional Madani Rp1,5 triliun, dan Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) Rp500 miliar.



“Dilihat dulu sektor-sektor mana yang bisa menggerakkan perekonomian. Jika BUMN tidak mampu memberikan efek ungkit perekonomian yang baik, untuk apa diberikan? Itu lebih baik diberikan untuk sektor lain, seperti bansos yang mau dinaikkan,” tutur Rifki saat dihubungi SINDOnews.

(Baca Juga: Suntikan Modal untuk BUMN Segera Cair Bulan Depan )

Dari lima BUMN itu ada yang bergerak di bidang infrastruktur, yakni Hutama Karya. Menurut Rifki, pembangunan infrastruktur di tengah kondisi yang tidak pasti akan sulit untuk menarik investor. Dia menjelaskan itu akan berjalan efektif ketika pemerintah bisa mengendalikan pandemi dan daya beli sudah kembali normal.

Dia menyarankan pemerintah menyalurkan dananya ke perusahaan plat merah di bidang agrobisnis. Selama pandemi Covid-19 ini, hampir semua sektor usaha loyo. Namun, sektor pertanian tetap tumbuh. Selain itu, dana juga bisa diberikan BUMN-BUMN yang bergerak di bidang kesehatan karena saat ini Indonesia dan dunia membutuhkan vaksin untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

“Itu penting dan diperlukan. Makanan dan kesehatan sudah, baru BUMN yang lain dan bidang tersier dan sekunder. Setelah dua-duanya aman dan pandemi selesai, BUMN sudah bisa berjalan baik dan lancar,” pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More