Pembangunan Infrastruktur Dorong Investasi Baru

Selasa, 29 September 2020 - 22:36 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pembangunan infrastruktur berupa jalan dan pelabuhan di suatu kawasan akan mendatangkan investasi baru. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai, setiap infrastruktur baru akan memberikan dampak ekonomi yang ditandai dengan naiknya harga tanah biasanya dimulai dari kawasan di sekitar pintu keluar jalan tol.

Ali mencontohkan, Pelabuhan Patimban misalnya, apabila beroperasi, dalam kurun tiga bulan ekonomi di kawasan itu akan mulai bergerak ditandainya dengan pergerakan arus barang yang semakin cepat.

“Pelabuhan Patimban namun diperkirakan akan memberikan dampak cerah terhadap pertumbuhan sektor properti mulai dari kawasan indutri, hunian, perkantoran, dan sebagainya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (29/9/2020). (Baca juga: Beli Rumah Baru Bakal Bebas Biaya KPR Jadi Angin Segar Sektor Properti )

Pemerintah mematok target soft launching Patimban dapat dilaksanakan November 2020 ini sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional mengingat banyak sektor yang sangat bergantung terhadap kehadiran pelabuhan ini.



Pembangunan Patimban sangat erat kaitannya dengan semakin padatnya aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok dapat dilihat dari dwelling time pada Mei 2020 berkisar dua sampai tiga hari.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno yang mengatakan berbarengan dengan penyelesaian Pelabuhan Patimban juga harus diselesaikan akses yang menghubungkan Jalan Tol Cipali.

Djoko juga melihat ekonomi bakal bergerak dengan hadirnya Pelabuhan Patimban sepanjang pengusaha dalam koridor tersebut harus diberikan kepastian pengiriman arus barang lebih lancar dan cepat.

Salah satu investor yang tertarik untuk mengembangkan kawasan di koridor Patimban ini adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Emiten ini melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) saat ini sedang mempersiapkan kawasan industri di Subang pada November 2020. (Baca juga: Emiten Farmasi Optimistis Tumbuh Dua Digit di Tengah Pandemi )

Berdiri di lahan seluas 2.700 hektare, kawasan yang diberi nama Subang Smartpolitan itu diproyeksikan sebagai sebuah kawasan industri, namun kawasan ini mencakup komersil, hunian, area rekreasi dan pendidikan. Sehingga kawasan ini menjadi suatu pengembangan yang terintegrasi.

“Meskipun groundbreaking belum dilaksanakan, namun kami telah menerima banyak inquiry dari berbagai investor asing maupun domestik khususnya dari industri otomotif, consumer goods, medical, alat kesehatan juga dari industri berbasis IT,” ujar VP Sales dan Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More