Demi Menjadi Lebih Modern, 500 Koperasi Dijorokin ke Ekosistem Digital
Kamis, 08 Oktober 2020 - 15:42 WIB
JAKARTA - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) menargetkan sebanyak 500 koperasi bisa didorong untuk masuk dalam ekosistem digital hingga akhir tahun 2020. Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Rulli Nuryanto mengatakan, pihaknya optimis target tersebut bisa tercapai lantaran hingga saat ini sudah ada sekitar 310 koperasi dari 14 provinsi yang menyatakan kesiapannya untuk masuk dalam ekosistem digital yang diwadahi dalam IDXCOOP.
"Salah satu target kementerian ke depan adalah mengembangkan koperasi modern. Bagi saya, salah satu tolak ukur ketika bicara koperasi modern tentu mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam kehidupan koperasi sehari-hari," ujarnya dalam webinar Program Inovasi & Transformasi Digital Koperasi, Kamis (8/10/2020).
(Baca Juga: Digitalisasi Kunci Koperasi Tidak Mati Ditelan Pandemi )
Rulli melanjutkan, jumlah koperasi yang siap untuk berperan aktif dalam gerakan inovasi digital diyakini akan terus bertambah. Berdasarkan data dari Kemenkop dan UKM (Online Data Sistem /ODS), saat ini terdapat sekitar 123.000 koperasi aktif. Namun dari jumlah tersebut, koperasi yang sudah mulai mencoba menggunakan teknologi untuk media promosi khususnya yang sudah memiliki website baru sekitar 900 koperasi atau 0,73%.
"Jumlah ini tentu masih sangat kecil sebab baru sekitar 0,73% saja dari jumlah koperasi yang ada. Oleh sebab itu perlu ada dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah agar ke depan semakin banyak koperasi yang mau berbenah menuju digitalisasi," jelas Rulli.
(Baca Juga: Petani dan Nelayan Gampang Terpapar Krisis, Teten Bantu dari Hulu Sampai Hilir )
Sambung Rulli menambahkan, dengan adanya IDXCOOP yang akan diluncurkan pada 10 Oktober 2020 diharapkan bisa menjadi media bagi para pelaku koperasi belajar tentang pengelolaan koperasi yang baik dan benar. Portal ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mendorong ekonomi digital.
"Jadi masih banyak PR kita untuk mendorong koperasi untuk masuk ke ekosistem digital. Melalui portal itu nanti ada beberapa penyedia aplikasi yang bersedia menggratiskan penggunaan kontennya selama setahun bagi koperasi. Kita juga siap berikan fasilitas berupa pelatihan peningkatan SDM baik secara online atau offline," tandasnya.
"Salah satu target kementerian ke depan adalah mengembangkan koperasi modern. Bagi saya, salah satu tolak ukur ketika bicara koperasi modern tentu mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam kehidupan koperasi sehari-hari," ujarnya dalam webinar Program Inovasi & Transformasi Digital Koperasi, Kamis (8/10/2020).
(Baca Juga: Digitalisasi Kunci Koperasi Tidak Mati Ditelan Pandemi )
Rulli melanjutkan, jumlah koperasi yang siap untuk berperan aktif dalam gerakan inovasi digital diyakini akan terus bertambah. Berdasarkan data dari Kemenkop dan UKM (Online Data Sistem /ODS), saat ini terdapat sekitar 123.000 koperasi aktif. Namun dari jumlah tersebut, koperasi yang sudah mulai mencoba menggunakan teknologi untuk media promosi khususnya yang sudah memiliki website baru sekitar 900 koperasi atau 0,73%.
"Jumlah ini tentu masih sangat kecil sebab baru sekitar 0,73% saja dari jumlah koperasi yang ada. Oleh sebab itu perlu ada dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah agar ke depan semakin banyak koperasi yang mau berbenah menuju digitalisasi," jelas Rulli.
(Baca Juga: Petani dan Nelayan Gampang Terpapar Krisis, Teten Bantu dari Hulu Sampai Hilir )
Sambung Rulli menambahkan, dengan adanya IDXCOOP yang akan diluncurkan pada 10 Oktober 2020 diharapkan bisa menjadi media bagi para pelaku koperasi belajar tentang pengelolaan koperasi yang baik dan benar. Portal ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mendorong ekonomi digital.
"Jadi masih banyak PR kita untuk mendorong koperasi untuk masuk ke ekosistem digital. Melalui portal itu nanti ada beberapa penyedia aplikasi yang bersedia menggratiskan penggunaan kontennya selama setahun bagi koperasi. Kita juga siap berikan fasilitas berupa pelatihan peningkatan SDM baik secara online atau offline," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda