Dahsyat! Sri Mulyani Bongkar Kerugian Ekonomi Global Akibat Corona
Kamis, 08 Oktober 2020 - 17:55 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan kerugian ekonomi yang dialami seluruh negara di dunia akibat pandemi Covid-19 cukup besar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi covid-19 membuat kerugian ekonomi global mencapai USD9-15 triliun.
"Hal ini setara sembilan sampai 15 kali ukuran ekonomi Indonesia. Suatu dampak begitu dahsyat dalam waktu kurang dari enam bulan," kata Sri Mulyani video virtual, Kamis (8/10/2020).
Dia melanjutkan kerugian tersebut sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dunia yang diprediksi akan mengalami kontraksi sangat dalam pada tahun ini yaitu di kisaran 3-5%. "Semula pada 2020 ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3,4% sekarang berubah jadi kontraksi 3% sampai 5%," imbuhnya.
Dia menambahkan pembatasan sosial yang bertujuan untuk mencegah penyebaran covid-19 mengakibatkan terhentinya interaksi kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi yang kemudian menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi terutama di tingkat akar rumput dan terjadi di seluruh dunia. "Langkah pencegahan Covid-19 telah mengancam perekonomian seluruh dunia di mana pertumbuhan ekonomi dunia merosot tajam," tandasnya.
"Hal ini setara sembilan sampai 15 kali ukuran ekonomi Indonesia. Suatu dampak begitu dahsyat dalam waktu kurang dari enam bulan," kata Sri Mulyani video virtual, Kamis (8/10/2020).
Dia melanjutkan kerugian tersebut sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dunia yang diprediksi akan mengalami kontraksi sangat dalam pada tahun ini yaitu di kisaran 3-5%. "Semula pada 2020 ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3,4% sekarang berubah jadi kontraksi 3% sampai 5%," imbuhnya.
Dia menambahkan pembatasan sosial yang bertujuan untuk mencegah penyebaran covid-19 mengakibatkan terhentinya interaksi kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi yang kemudian menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi terutama di tingkat akar rumput dan terjadi di seluruh dunia. "Langkah pencegahan Covid-19 telah mengancam perekonomian seluruh dunia di mana pertumbuhan ekonomi dunia merosot tajam," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda