Godok Vaksin Covid-19, Ini Hasil Pertemuan Erick dan Retno di Inggris
Kamis, 15 Oktober 2020 - 00:20 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sudah melakukan pertemuan terkait vaksin Covid-19 dengan sejumlah pihak selama mengunjungi Inggris. Dalam pertemuan itu, delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEO CEPI).
Menlu Retno mengatakan, dalam pertemuan dengan CEO CEPI kedua belah pihak membahas tindak lanjut dari due diligence yang dilakukan CEPI terhadap Biofarma pada September 2020 lalu. Selain itu, perwakilan Indonesia juga membahas peluang kerjasama strategis yang dapat dilakukan beyond Covid-19.
"CEPI menghargai komitmen Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan CEPI. CEO CEPI menyampaikan bahwa hasil due diligenceterhadap Bio Farma menunjukkan hasil yang sangat baik. Oleh karena itu, CEPI siap melakukan kerjasama dengan Bio Farma," ujar Retno dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Ini Empat Poin Penting Pertemuan Menteri Erick dengan Sejumlah Pihak di Inggris )
Hasil baik due diligence ini juga merupakan pengakuan terhadap kapasitas dan kualitas yang dimiliki Bio Farma untuk manufacturing vaksin.
Bahkan, CEPI juga menyambut baik keinginan Indonesia untuk melakukan kerjasama strategis jangka panjang dengan CEPI, antara lain, pengembangan berbagai platform teknologi rapid vaccine dan imunoprofilaksis untuk melawan patogen yang tidak diketahui. Dan juga melakukan riset dan pengembangan inovasi vaksin berpotensi epidemi/pandemi.
Sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap upaya multilateral untuk menjamin akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau. Maka selama pertemuan dengan CEPI, Indonesia telah menyampaikan keinginannya untuk menjadi bagian dari CEPI Investors Council.
(Baca Juga: Di Inggris, Erick Thohir Sebut Kualitas Bio Farma Diakui Dunia )
Retno juga mengutarakan, ihwal pertemuan ketiga dengan jajaran pimpinan Astra Zeneca (AZ) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent antara AZ dan Kementerian Kesehatan. Pertemuan dengan AZ terutama digunakan untuk secara detail membahas komitmen penyediaan vaksin diluar komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac dan Sinopharm/G42.
Menlu Retno mengatakan, dalam pertemuan dengan CEO CEPI kedua belah pihak membahas tindak lanjut dari due diligence yang dilakukan CEPI terhadap Biofarma pada September 2020 lalu. Selain itu, perwakilan Indonesia juga membahas peluang kerjasama strategis yang dapat dilakukan beyond Covid-19.
"CEPI menghargai komitmen Indonesia untuk melakukan kerja sama dengan CEPI. CEO CEPI menyampaikan bahwa hasil due diligenceterhadap Bio Farma menunjukkan hasil yang sangat baik. Oleh karena itu, CEPI siap melakukan kerjasama dengan Bio Farma," ujar Retno dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (14/10/2020).
(Baca Juga: Ini Empat Poin Penting Pertemuan Menteri Erick dengan Sejumlah Pihak di Inggris )
Hasil baik due diligence ini juga merupakan pengakuan terhadap kapasitas dan kualitas yang dimiliki Bio Farma untuk manufacturing vaksin.
Bahkan, CEPI juga menyambut baik keinginan Indonesia untuk melakukan kerjasama strategis jangka panjang dengan CEPI, antara lain, pengembangan berbagai platform teknologi rapid vaccine dan imunoprofilaksis untuk melawan patogen yang tidak diketahui. Dan juga melakukan riset dan pengembangan inovasi vaksin berpotensi epidemi/pandemi.
Sebagai bentuk komitmen Indonesia terhadap upaya multilateral untuk menjamin akses setara terhadap vaksin yang aman dan dengan harga terjangkau. Maka selama pertemuan dengan CEPI, Indonesia telah menyampaikan keinginannya untuk menjadi bagian dari CEPI Investors Council.
(Baca Juga: Di Inggris, Erick Thohir Sebut Kualitas Bio Farma Diakui Dunia )
Retno juga mengutarakan, ihwal pertemuan ketiga dengan jajaran pimpinan Astra Zeneca (AZ) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent antara AZ dan Kementerian Kesehatan. Pertemuan dengan AZ terutama digunakan untuk secara detail membahas komitmen penyediaan vaksin diluar komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac dan Sinopharm/G42.
tulis komentar anda