Inklusi Keuangan Jadi Solusi Pertumbuhan Ekonomi
Selasa, 20 Oktober 2020 - 21:47 WIB
JAKARTA - Peningkatan inklusi keuangan menjadi salah satu solusi di tengah laju perekonomian yang melambat akibat pandemi Covid-19. Akses keuangan yang inklusif melalui peran teknologi yang memungkinkan transaksi dan layanan finansial secara online tanpa tatap muka diharapkan mampu mendorong laju perekonomian.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, di tengah pandemi ini aktivitas ekonomi mengalami perlambatan sehingga salah satu solusi adalah bagaimana inklusi keuangan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. "Tujuan akhir dari inklusi keuangan adalah menyejahterakan masyarakat bukan hanya untuk menabung, tetapi juga akses pembiayaan. Maka itu ini sangat relevan sekali," ujarnya dalam webinar, Selasa (20/10/2020).
Iskandar melanjutkan, saat ini dibutuhkan lapangan usaha baru di tengah banyaknya pegawai yang dirumahkan dan di-PHK. Untuk itu, pemerintah memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Banyak sekali kelompok bawah yang tidak tersentuh dalam layanan bank, baik itu dalam bentuk layanan tabungan maupun dalam bentuk pembiayaan. Jadi apa yang kami lakukan di tengah pandemi ini tentunya mempercepat akselerasi pertumbuhan dengan cara inklusi keuangan," jelasnya.
Di sisi lain, peran teknologi juga diperlukan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Pemanfaatan teknologi menjadi jalan tengah untuk para UMKM yang belum mendapat akses. Iskandar menuturkan, peran ekonomi digital di sini sangat penting untuk meningkatkan inklusi keuangan. Bahkan berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa UMKM yang menggunakan akses layanan digital bisa meningkatkan 45% volume usahanya. "Untuk me-restart ekonomi setelah pandemi bagi UMKM adalah berdagang. Tetapi kita tahu kalau berjualan fisik langsung mereka mengalami kesulitan. Maka digitalisasi penjualan menjadi penting," tuturnya.
Dia menambahkan, dalam rangka mempercepat akses inklusi keuangan khususnya pembiayaan, pemerintah juga memberikan kemudahan melalui relaksasi persyaratan. "Banyak persyaratan seperti syarat administrasi bisa ditunda dan dilengkapi nanti setelah pandemi reda. Ini dalam rangka mempercepat akses inklusi keuangan khususnya pembiayaan," tandasnya.
Lihat Juga: Usaha Salon di Kediri Makin Cuan sejak Mendapatkan Pemberdayaan BRI dan Jadi AgenBRILink
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, di tengah pandemi ini aktivitas ekonomi mengalami perlambatan sehingga salah satu solusi adalah bagaimana inklusi keuangan bisa menciptakan lapangan pekerjaan. "Tujuan akhir dari inklusi keuangan adalah menyejahterakan masyarakat bukan hanya untuk menabung, tetapi juga akses pembiayaan. Maka itu ini sangat relevan sekali," ujarnya dalam webinar, Selasa (20/10/2020).
Iskandar melanjutkan, saat ini dibutuhkan lapangan usaha baru di tengah banyaknya pegawai yang dirumahkan dan di-PHK. Untuk itu, pemerintah memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Banyak sekali kelompok bawah yang tidak tersentuh dalam layanan bank, baik itu dalam bentuk layanan tabungan maupun dalam bentuk pembiayaan. Jadi apa yang kami lakukan di tengah pandemi ini tentunya mempercepat akselerasi pertumbuhan dengan cara inklusi keuangan," jelasnya.
Di sisi lain, peran teknologi juga diperlukan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Pemanfaatan teknologi menjadi jalan tengah untuk para UMKM yang belum mendapat akses. Iskandar menuturkan, peran ekonomi digital di sini sangat penting untuk meningkatkan inklusi keuangan. Bahkan berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa UMKM yang menggunakan akses layanan digital bisa meningkatkan 45% volume usahanya. "Untuk me-restart ekonomi setelah pandemi bagi UMKM adalah berdagang. Tetapi kita tahu kalau berjualan fisik langsung mereka mengalami kesulitan. Maka digitalisasi penjualan menjadi penting," tuturnya.
Dia menambahkan, dalam rangka mempercepat akses inklusi keuangan khususnya pembiayaan, pemerintah juga memberikan kemudahan melalui relaksasi persyaratan. "Banyak persyaratan seperti syarat administrasi bisa ditunda dan dilengkapi nanti setelah pandemi reda. Ini dalam rangka mempercepat akses inklusi keuangan khususnya pembiayaan," tandasnya.
Lihat Juga: Usaha Salon di Kediri Makin Cuan sejak Mendapatkan Pemberdayaan BRI dan Jadi AgenBRILink
(nng)
tulis komentar anda