Maksimalkan Kartu Prakerja

Rabu, 04 November 2020 - 06:05 WIB
"Mayoritas penganggur, sebanyak 73%, belum pernah bekerja dan belum pernah ikut pelatihan. Ditambah jumlah anak muda dengan status Not In Education, Employment, Training (NEET) sebanyak 30%," ujar Denni.

Denni menambahkan, dana insentif untuk Kartu Prakerja berasal dari APBN dan langsung diberikan kepada peserta yang lolos seleksi. Hal ini berbeda dengan skema program pelatihan reguler melalui Kementerian. (Baca juga: Tersangka Serangan Teror Wina Simpatisan ISIS)

“Ini sistemnya transparan. Dengan dana yang langsung diterima peserta, mereka memiliki choice atau pilihan. Mereka bisa memilih platform dan lembaga pelatihan untuk kursus mereka selanjutnya," katanya.

Menurut dia, Kartu Prakerja bukanlah kartu fisik sebagaimana yang mungkin dipahami oleh banyak orang. Kartu Prakerja, layaknya kartu kredit yang digunakan untuk belanja online, memiliki 16 digit angka unik yang dapat digunakan penerima program untuk melakukan pembelanjaan pelatihan pada platform digital mitra resmi kartu Prakerja.

"Kartu Prakerja hadir dengan cara-cara baru yang tidak linier, sebagai salah satu wujud reformasi birokrasi dan juga hadir digital melayani. Ini juga untuk mewujudkan visi Presiden Joko Widodo demi Indonesia Maju 2045 dan SDM unggul," tukas Denni. (Lihat videonya: Cuti Bersama, Ratusan Wisatawan di Bandung Reaktif Covid-19)

Melalui Program Kartu Prakerja , kompetensi para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi, atau korban PHK diharapkan bisa ditingkatkan di masa pandemi Covid-19 ini. Tentunya untuk bisa membawa dampak jangka menengah dan panjang. (Michelle Natalia/Taufik Fajar/FW Bahtiar/Faorick Pakpahan)
(ysw)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More