Belajar dari Pembobolan Duit Nasabah Maybank, Jangan Titip Setoran ke Karyawan Bank
Sabtu, 07 November 2020 - 12:33 WIB
JAKARTA - Belajar dari pembobolan dana nasabah Maybank Indonesia senilai Rp20 miliar milik atlet e-sport, Winda D Lunardi alias Winda Earl dan ibunya, Floletta Lizzy Wiguna. Ketua Bidang Pengembangan Kajian Ekonomi Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan, jangan suka nitip setoran atau titip tabungan ke karyawan bank.
"Kalau bisa jangan titip setoran tabungan kalian ke orang bank itu berbahaya," kata Aviliani saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Dana Nasabah Rp22 Miliar Ditilep Kepala Cabang, OJK Minta Laporan Maybank Indonesia )
Kata dia agar nasabah terus mengecek saldo tabungan. Adapun, nasabah sesering dan rutin dalam melihat ketersedian saldo. Agar jika berkurang bisa terdektesi dengan tepat.
"Nasabah harus ngecek saldo rutin. Transaksi yang dilakukan setiap bulan harus dicek juga," katanya.
Serta agar nasabah juga menggunakan mobile banking. Agar bisa diawasi nasabah dengan mudah, jika saldo rekening berubah ataupun hilang. "Kan sudah pakai email atau phone banking biar lebih mudah," tandasnya.
(Baca Juga: Kroconya Gondol Duit Nasabah Rp20 Miliar, Bos Maybank: Kita Minta Tanggung Jawab! )
Sebagai informasi kasus ini berawal ketika A menawarkan tabungan berjangka kepada Winda. Rupanya, A dan Winda saling kenal. Namun ternyata produk yang ditawarkan A tidak ada di Maybank Indonesia.
“Bahkan yang bersangkutan sendiri menawarkan ke korban ini untuk membuka rekening berjangka sementara rekening tersebut di MY (Maybank) tidak ada,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Momentum ini lalu dipakai A untuk memalsukan data Winda. Pemalsuan data ini tentu untuk mendukung aksinya menguras rekening Winda. “Jadi memalsukan data-datanya. Sehingga dari situ uangnya ditarik sama tersangka,” ujar Awi.
"Kalau bisa jangan titip setoran tabungan kalian ke orang bank itu berbahaya," kata Aviliani saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Dana Nasabah Rp22 Miliar Ditilep Kepala Cabang, OJK Minta Laporan Maybank Indonesia )
Kata dia agar nasabah terus mengecek saldo tabungan. Adapun, nasabah sesering dan rutin dalam melihat ketersedian saldo. Agar jika berkurang bisa terdektesi dengan tepat.
"Nasabah harus ngecek saldo rutin. Transaksi yang dilakukan setiap bulan harus dicek juga," katanya.
Serta agar nasabah juga menggunakan mobile banking. Agar bisa diawasi nasabah dengan mudah, jika saldo rekening berubah ataupun hilang. "Kan sudah pakai email atau phone banking biar lebih mudah," tandasnya.
(Baca Juga: Kroconya Gondol Duit Nasabah Rp20 Miliar, Bos Maybank: Kita Minta Tanggung Jawab! )
Sebagai informasi kasus ini berawal ketika A menawarkan tabungan berjangka kepada Winda. Rupanya, A dan Winda saling kenal. Namun ternyata produk yang ditawarkan A tidak ada di Maybank Indonesia.
“Bahkan yang bersangkutan sendiri menawarkan ke korban ini untuk membuka rekening berjangka sementara rekening tersebut di MY (Maybank) tidak ada,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Momentum ini lalu dipakai A untuk memalsukan data Winda. Pemalsuan data ini tentu untuk mendukung aksinya menguras rekening Winda. “Jadi memalsukan data-datanya. Sehingga dari situ uangnya ditarik sama tersangka,” ujar Awi.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda