Wishnutama Targetkan 205 Desa Wisata Mandiri di 2024

Kamis, 03 Desember 2020 - 08:44 WIB
"Besar harapan saya agar program pengembangan bisa terus terlaksana secara konsisten. Desa wisata ini akan menjadi suatu wajah baru, wajah yang segar dari pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," ucap pria berkaca mata itu.

Dia pun mengajak stakeholders untuk menyiapkan semuanya dengan baik dan maksimal. "Apa yang sedang kita siapkan ini akan memberi dampak luar biasa bagi masyarakat desa. Tidak hanya terkait dampak ekonomi, tapi juga dampak besar terhadap upaya pelestarian budaya, sosial, dan lingkungan, yang akan menjadi representasi identitas bangsa Indonesia pada level internasional," tuturnya.

( )

Sebagai catatan, sejumlah desa wisata di Indonesia sudah mendapat pengakuan internasional. Pada tahun 2019 terdapat empat desa wisata yang masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan di Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD).

Empat desa tersebut yaitu Desa Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul (DIY), Desa Pentingsari di Kabupaten Sleman (DIY), Desa Pemuteran di Kabupaten Buleleng (Bali), dan Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli (Bali).

Lebih lanjut Wishnutama mengatakan, program Pendampingan Desa Wisata yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia menjadi sebuah program yang sangat efektif untuk mengangkat desa-desa yang memiliki berbagai potensi sumber daya alam maupun budaya.

Selain sebagai sebuah bentuk pengabdian bagi Perguruan Tinggi sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, program ini juga memberikan kesempatan kepada Desa Wisata untuk mendapatkan pendampingan sesuai dengan potensi yang dimiliki sehingga dapat berkembang menjadi Desa Wisata yang maju dan mandiri.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Desa dan PDT serta perguruan tinggi dalam mengembangkan desa wisata sebagai destinasi yang punya daya tarik.

( )

Selain pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Training of Trainer (ToT) bagi para pengajar atau dosen pendamping, Kemenparekraf juga memberikan pemahaman tentang cara-cara mentransformasi produk-produk unggulan menjadi produk pariwisata, cara mengemas dan mempresentasikannya.

"Program pendampingan ini akan terus kita tingkatkan dan ada evaluasinya. Muaranya adalah desa wisata mandiri, bagaimana masyarakat seputar desa wisata itu bisa mendapat manfaat melalui pengembangan kewirausahaan," paparnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More