Pandemi Perburuk Target SDGs, Jokowi Minta Inovasi Digenjot
Kamis, 17 Desember 2020 - 15:13 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia telah bekerja keras untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) . Dimana target-target tersebut telah sepenuhnya sesuai dengan prioritas kebijakan pemerintah.
“Target SDGs sepenuhnya sesuai dengan prioritas kebijakan pemerintah yaitu mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk memberikan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Jokowi dalam Konferensi Tahunan SDGs Indonesia Tahun 2020, Kamis (17/12/2020).
(Baca Juga: SDGs Itu Mudah, Contohnya Minta Anak Murid Bawa Air Minum Pakai Tumbler) Presiden mengatakan bahwa tantangan untuk mencapai target SDGs semakin berat dengan adanya pandemi yang memperburuk capaian SDGs Indonesia maupun dunia. “Saat ini tantangan untuk mencapai target SDGS semakin berat. Pandemi telah mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis perekonomian yang memperburuk capaian SDGs kita. Bahkan juga SDGs dunia,” ungkapnya.
Namun Jokowi meminta agar tantangan ini tidak menyurutkan semangat ataupun menurunkan target SDGs Indonesia . Menurutnya perlu dicari cara-cara dan terobosan-terobosan baru agar bisa melakukan lompatan dalam mencapai target SDGS.
“Tidak ada cara lain bahwa inovasi harus terus dilakukan. Cara yang lebih efektif dan efisien harus dikembangkan. Dan hasil yang lebih maksimal harus diperjuangkan,” tuturnya.
Dia juga yakin bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada bisa digunakan untuk mencapai target tersebut. Dimana setiap peneliti, akademisi, institusi pendidikan pasti mempunyai keunggulannya masing-masing. Lalu setiap praktisi baik di pemerintah, masyarakat sipil maupun di swasta juga pasti mempunyai pengalaman yang berbeda-beda.
(Baca Juga: Pandemi Mengharuskan Pelaku Usaha Bertranformasi Demi Wujudkan SDGs)
“Kekayaan pengetahuan itulah yang harus kita sinergikan. Dibutuhkan keseriusan untuk saling berbagi dan saling bersinergi. Dibutuhkan agenda yang jelas di setiap forum-forum semacam ini dengan target yang jelas. Orkestrasi nasionalnya harus jelas, harus kuat agar sharing pengetahuan ini bisa berkelanjutan dan bisa menghasilkan rekomendasi yang konkrit. Bahwa setiap gagasan harus dijabarkan dalam aksi kebijakan yang jelas dan terstruktur,” paparnya.
Lebih lanjut Jokowi mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk meminta masukan dari para ahli. Di sisi lain dia juga meminta agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkini dimanfaatkan.
“Saya minta kepada menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala bappenas untuk menyiapkan orkestrasi nasionalnya yang berkelanjutan agar pemanfaatan iptek bisa dimaksimalkan dalam perumusan-perumusan kebijakan dan dalam pelaksanaan program-program pemerintah. Termasuk untuk percepatan pencapqaian target SDGs,” pungkasnya.
“Target SDGs sepenuhnya sesuai dengan prioritas kebijakan pemerintah yaitu mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk memberikan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Jokowi dalam Konferensi Tahunan SDGs Indonesia Tahun 2020, Kamis (17/12/2020).
(Baca Juga: SDGs Itu Mudah, Contohnya Minta Anak Murid Bawa Air Minum Pakai Tumbler) Presiden mengatakan bahwa tantangan untuk mencapai target SDGs semakin berat dengan adanya pandemi yang memperburuk capaian SDGs Indonesia maupun dunia. “Saat ini tantangan untuk mencapai target SDGS semakin berat. Pandemi telah mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis perekonomian yang memperburuk capaian SDGs kita. Bahkan juga SDGs dunia,” ungkapnya.
Namun Jokowi meminta agar tantangan ini tidak menyurutkan semangat ataupun menurunkan target SDGs Indonesia . Menurutnya perlu dicari cara-cara dan terobosan-terobosan baru agar bisa melakukan lompatan dalam mencapai target SDGS.
“Tidak ada cara lain bahwa inovasi harus terus dilakukan. Cara yang lebih efektif dan efisien harus dikembangkan. Dan hasil yang lebih maksimal harus diperjuangkan,” tuturnya.
Dia juga yakin bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada bisa digunakan untuk mencapai target tersebut. Dimana setiap peneliti, akademisi, institusi pendidikan pasti mempunyai keunggulannya masing-masing. Lalu setiap praktisi baik di pemerintah, masyarakat sipil maupun di swasta juga pasti mempunyai pengalaman yang berbeda-beda.
(Baca Juga: Pandemi Mengharuskan Pelaku Usaha Bertranformasi Demi Wujudkan SDGs)
“Kekayaan pengetahuan itulah yang harus kita sinergikan. Dibutuhkan keseriusan untuk saling berbagi dan saling bersinergi. Dibutuhkan agenda yang jelas di setiap forum-forum semacam ini dengan target yang jelas. Orkestrasi nasionalnya harus jelas, harus kuat agar sharing pengetahuan ini bisa berkelanjutan dan bisa menghasilkan rekomendasi yang konkrit. Bahwa setiap gagasan harus dijabarkan dalam aksi kebijakan yang jelas dan terstruktur,” paparnya.
Lebih lanjut Jokowi mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk meminta masukan dari para ahli. Di sisi lain dia juga meminta agar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkini dimanfaatkan.
“Saya minta kepada menteri perencanaan pembangunan nasional/kepala bappenas untuk menyiapkan orkestrasi nasionalnya yang berkelanjutan agar pemanfaatan iptek bisa dimaksimalkan dalam perumusan-perumusan kebijakan dan dalam pelaksanaan program-program pemerintah. Termasuk untuk percepatan pencapqaian target SDGs,” pungkasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda