Gojek Kempit Saham Bank Jago Sebesar 22 Persen
Jum'at, 18 Desember 2020 - 17:46 WIB
JAKARTA - Gojek memulai investasinya di PT Bank Jago Tbk melalui bisnis layanan keuangan dan pembayaran digital. Investasi itu menjadikan Gojek sebagai pemegang 22% saham Bank Jago.
Terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51%. ( Baca juga:Digilas Digital, Agen Asuransi Tetap Jadi Garda Terdepan )
Kolaborasi ini juga menambah deretan kerja sama yang telah dilakukan Gojek dan GoPay dengan berbagai lembaga keuangan untuk menyediakan layanan keuangan kepada ekosistem Gojek sejak tahun 2017.
Tujuan utama dari kolaborasi strategis ini adalah menyediakan layanan perbankan digital melalui platform Gojek, sehingga jutaan pelanggan Gojek dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi Gojek. Kolaborasi ini juga membuka potensi kerja sama dengan berbagai institusi keuangan dan perbankan lain untuk mendukung mereka menjangkau lebih banyak konsumen.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya. Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi.
Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna Gojek. Melalui kolaborasi ini, kami juga dapat mengembangkan model agar bisa bermitra dengan berbagai institusi perbankan lainnya," ujar Andre hari ini (18/12) di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, mengatakan sangat menanti untuk bekerja sama dengan Gojek yang memiliki jutaan konsumen dan mitra usaha di seluruh Indonesia. Kolaborasi strategis antara bank berbasis teknologi dan super-app seperti Gojek merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan bisa terus menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. ( Baca juga:Puan Tegaskan Indonesia Tak Akan Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel )
"Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, kami juga akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain," ujar Kharim.
Terlaksananya transaksi ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago. PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology (WTT) tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51%. ( Baca juga:Digilas Digital, Agen Asuransi Tetap Jadi Garda Terdepan )
Kolaborasi ini juga menambah deretan kerja sama yang telah dilakukan Gojek dan GoPay dengan berbagai lembaga keuangan untuk menyediakan layanan keuangan kepada ekosistem Gojek sejak tahun 2017.
Tujuan utama dari kolaborasi strategis ini adalah menyediakan layanan perbankan digital melalui platform Gojek, sehingga jutaan pelanggan Gojek dapat membuka rekening Bank Jago dan mengelola keuangan lebih mudah lewat aplikasi Gojek. Kolaborasi ini juga membuka potensi kerja sama dengan berbagai institusi keuangan dan perbankan lain untuk mendukung mereka menjangkau lebih banyak konsumen.
Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya. Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi.
Bank berbasis teknologi seperti Bank Jago akan memperkuat ekosistem Gojek sekaligus akan membuka akses yang lebih luas kepada layanan perbankan digital bagi masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi kedua perusahaan untuk mendorong percepatan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kolaborasi ini akan menjadi awal dari cara baru dalam menawarkan layanan keuangan kepada para pengguna Gojek. Melalui kolaborasi ini, kami juga dapat mengembangkan model agar bisa bermitra dengan berbagai institusi perbankan lainnya," ujar Andre hari ini (18/12) di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar, mengatakan sangat menanti untuk bekerja sama dengan Gojek yang memiliki jutaan konsumen dan mitra usaha di seluruh Indonesia. Kolaborasi strategis antara bank berbasis teknologi dan super-app seperti Gojek merupakan yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kolaborasi mendalam ini akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan bisa terus menjadikan Indonesia tuan rumah di negeri sendiri. ( Baca juga:Puan Tegaskan Indonesia Tak Akan Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel )
"Sebagai bank berbasis teknologi yang dirancang khusus dengan sistem API terbuka, kami juga akan bekerja sama dengan pemain-pemain ekosistem digital lain," ujar Kharim.
(uka)
tulis komentar anda