Duit Kabur dari Negara Berkembang Capai USD243 Miliar Saat Krisis Covid
Minggu, 20 Desember 2020 - 22:59 WIB
JAKARTA - Direktur Investasma Hans Kwee memperkirakan, ada USD95 Miliar dana keluar dari pasar saham dan obligasi Negara berkembang pada bulan Maret. Dan bila di total diperkirakan ada USD243 Miliar dana keluar dari negara berkembang selama 4 bulan krisis pandemi covid 19.
"Tetapi seiring dengan vaksin covid 19 yang efektif dan persetujuan penggunaan darurat dana mulai kembali ke pasar Emerging Market," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (20/12/2020).
(Baca Juga: Neraca Dagang Untung Bisa Bikin Aliran Modal Asing Menggelembung )
Di bulan November 2020 di perkirakan ada USD145 Miliar dana sudah kembali ke pasar emerging market. Likuditas yang sangat longgar akibat bank Central Negara maju sangat agresif menyuntikan dana sampai hampir USD7,5 triliun ke pasar keuangan.
"Diperkirakan pemulihan ekonomi akan cepat setelah pandemi berlalu. Karena itu diperkirakan dana tidak hanya masuk ke pasar surat utang Negara tetapi juga ke pasar ekuitas," katanya.
(Baca Juga: Aliran Modal Asing ke Luar Capai Rp2,55 Triliun )
Lalu, pasar ekuitas emerging markets diperkirakan mampu memberikan return 20 % dalam USD. Tetapi pasar emerging market tidak murah, karena Indeks MSCI sebagai acuan diperdagangkan pada PER 15 x proyeksi pendapatan 12 bulan.
"Bila pertumbuhan laba di bawah perkiraan pasar EM berpeluang terkoreksi kembali. Pelaku pasar bermain dalam harapan pandemi akan segera berlalu, pemulihan ekonomi yang cepat dan laba perusahaan yang menjanjikan," tandasnya.
"Tetapi seiring dengan vaksin covid 19 yang efektif dan persetujuan penggunaan darurat dana mulai kembali ke pasar Emerging Market," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (20/12/2020).
(Baca Juga: Neraca Dagang Untung Bisa Bikin Aliran Modal Asing Menggelembung )
Di bulan November 2020 di perkirakan ada USD145 Miliar dana sudah kembali ke pasar emerging market. Likuditas yang sangat longgar akibat bank Central Negara maju sangat agresif menyuntikan dana sampai hampir USD7,5 triliun ke pasar keuangan.
"Diperkirakan pemulihan ekonomi akan cepat setelah pandemi berlalu. Karena itu diperkirakan dana tidak hanya masuk ke pasar surat utang Negara tetapi juga ke pasar ekuitas," katanya.
(Baca Juga: Aliran Modal Asing ke Luar Capai Rp2,55 Triliun )
Lalu, pasar ekuitas emerging markets diperkirakan mampu memberikan return 20 % dalam USD. Tetapi pasar emerging market tidak murah, karena Indeks MSCI sebagai acuan diperdagangkan pada PER 15 x proyeksi pendapatan 12 bulan.
"Bila pertumbuhan laba di bawah perkiraan pasar EM berpeluang terkoreksi kembali. Pelaku pasar bermain dalam harapan pandemi akan segera berlalu, pemulihan ekonomi yang cepat dan laba perusahaan yang menjanjikan," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda