Sri Mulyani Tingkatkan Kewaspadaan di Kuartal IV, Awas Gelombang Kedua Covid-19
Selasa, 22 Desember 2020 - 14:23 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meningkatkan, kewaspadaan seiring adanya gelombang kedua Covid-19 yang mulai terlihat di belahan benua lain. Jika tidak berhati-hati, maka ekonomi bakal tertekan semakin dalam di kuartal IV tahun ini.
"Kita perlu berhati-hati pada kuartal keempat yang mana mobilitas tertahan dan seluruh dunia terjadi second wave dari covid dan ini jadi perhatian bagi kita, tetap harus displin kesehatan," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (22/12/2020).
(Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Indonesia Mundur Beberapa Tahun Akibat Pandemi )
Menurutnya, setiap ada mobilitas yang meningkat, ada kenaikan risiko covid yang kemudian mobilitas itu tertahan lagi. Ini tantangan sulit dan harus di atasi. "Vaksin salah satu solusinya untuk bergerak dan mobilitas masyarakat dan akan memulihkan ekonomi," jelasnya.
Lebih lanjut terang dia, dengan mendongkrak kembali ekonomi, maka bisa melidungi masyarakat dan melindungi dunia usaha. Apalagi instrumen fiskal penting dijaga, dimana bersama Bank Indonesia (BI) bakal menjaga stabilitas fiskal dan moneter.
(Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 Tidak Akan Mengganggu Pemulihan Ekonomi Global )
"Stabilitas terancam kemerosotan ekonomi dan menahan ekonomi agar bisa pulih. Fiskal defisit financing dengan penurunan pendapatan dan belanja yang kita lakukan lebih banyak untuk bantu masyarakat untuk menangani covid," imbuhnya.
"Kita perlu berhati-hati pada kuartal keempat yang mana mobilitas tertahan dan seluruh dunia terjadi second wave dari covid dan ini jadi perhatian bagi kita, tetap harus displin kesehatan," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (22/12/2020).
(Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Indonesia Mundur Beberapa Tahun Akibat Pandemi )
Menurutnya, setiap ada mobilitas yang meningkat, ada kenaikan risiko covid yang kemudian mobilitas itu tertahan lagi. Ini tantangan sulit dan harus di atasi. "Vaksin salah satu solusinya untuk bergerak dan mobilitas masyarakat dan akan memulihkan ekonomi," jelasnya.
Lebih lanjut terang dia, dengan mendongkrak kembali ekonomi, maka bisa melidungi masyarakat dan melindungi dunia usaha. Apalagi instrumen fiskal penting dijaga, dimana bersama Bank Indonesia (BI) bakal menjaga stabilitas fiskal dan moneter.
(Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 Tidak Akan Mengganggu Pemulihan Ekonomi Global )
"Stabilitas terancam kemerosotan ekonomi dan menahan ekonomi agar bisa pulih. Fiskal defisit financing dengan penurunan pendapatan dan belanja yang kita lakukan lebih banyak untuk bantu masyarakat untuk menangani covid," imbuhnya.
(akr)
tulis komentar anda