Jaga Protkes Saat Libur Nataru, YLKI: Pertamina Tahu Kebutuhan Masyarakat
Selasa, 22 Desember 2020 - 23:49 WIB
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai Pertamina mampu layani masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dalam berbagai kondisi seperti kemungkinan padatnya di jalan tol, menghindari antrean panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sehingga protokol kesehatan saat pengisian BBM tetap terjaga.
“Ini pelayanan ekstra, karena Pertamina mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat. Dan kami menyambut baik apa yang dilakukan Pertamina, karena bisa mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk membantu menjaga protokol kesehatan saat pembelian BBM,” kata Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
(Baca Juga: Rapid Test Antigen Hanya untuk Pesawat dan Kereta, Ketua YLKI: Diskriminasi! )
Menyambut Natal dan Tahun Baru, Pertamina mengoptimalkan berbagai layanan antara lain menempatkan Pertashop di beberapa titik di jalan tol Trans Jawa, layanan pesan antar melalui nomor kontak 135, pembayaran secara digital melalui aplikasi MyPertamina, serta menyiapkan mobil tangki tambahan di SPBU sepanjang jalan tol Trans Jawa.
Menurut Sularsi, layanan tambahan tersebut memang positif. Digitalisasi pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina, misalnya dinilai bisa membantu penerapan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19. “Ini kan tujuannya untuk keamanan supaya tidak terjadi sentuhan,” kata dia.
Layanan SPBU mobile, tambahnya juga sangat penting karena menjadi salah satu alternatif agar masyarakat tidak kehabisan BBM. "Apalagi ruas tol sangat panjang, sekian ratus kilometer, kemudian Cipali ditambah sampai Solo, ini kan panjang sekali,” kata dia.
(Baca Juga: YLKI: Aturan Tes Covid-19 Berubah-ubah Bikin Bingung Masyarakat )
Sularsi menyatakan, tingkat kepadatan lalu lintas libur Nataru kali ini belum tentu sepadat tahun-tahun sebelumnya, apalagi, pada saat bersamaan Pemerintah mengeluarkan aturan yang ketat terkait prosedur keluar masuk daerah tertentu.
“Tetapi ini kan antisipasi. Dan Pertamina sudah menjalankan upaya antisipasi tersebut dengan tepat,” kata dia.
Meskipun demikian dia mengingatkan, agar Pertamina juga memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan petugas di lapangan termasuk di antaranya, keamanan petugas motoris yang mengantarkan BBM kepada konsumen.
Sementara terkait pembayaran nontunai, Pertamina hendaknya juga mengantisipasi jika terjadi kendala, misal sinyal kurang baik sehingga mengganggu pembayaran nontunai.
Dalam kondisi demikian, tambahnya, Pertamina hendaknya mempersiapkan upaya lain agar pelayanan tidak terganggu. “Termasuk di antaranya adalah para pengemudi angkutan umum agar mereka juga mengerti mengenai layanan digital tersebut,” ujarnya.
“Ini pelayanan ekstra, karena Pertamina mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat. Dan kami menyambut baik apa yang dilakukan Pertamina, karena bisa mengantisipasi dari hal-hal yang tidak diinginkan. Termasuk membantu menjaga protokol kesehatan saat pembelian BBM,” kata Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
(Baca Juga: Rapid Test Antigen Hanya untuk Pesawat dan Kereta, Ketua YLKI: Diskriminasi! )
Menyambut Natal dan Tahun Baru, Pertamina mengoptimalkan berbagai layanan antara lain menempatkan Pertashop di beberapa titik di jalan tol Trans Jawa, layanan pesan antar melalui nomor kontak 135, pembayaran secara digital melalui aplikasi MyPertamina, serta menyiapkan mobil tangki tambahan di SPBU sepanjang jalan tol Trans Jawa.
Menurut Sularsi, layanan tambahan tersebut memang positif. Digitalisasi pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina, misalnya dinilai bisa membantu penerapan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19. “Ini kan tujuannya untuk keamanan supaya tidak terjadi sentuhan,” kata dia.
Layanan SPBU mobile, tambahnya juga sangat penting karena menjadi salah satu alternatif agar masyarakat tidak kehabisan BBM. "Apalagi ruas tol sangat panjang, sekian ratus kilometer, kemudian Cipali ditambah sampai Solo, ini kan panjang sekali,” kata dia.
(Baca Juga: YLKI: Aturan Tes Covid-19 Berubah-ubah Bikin Bingung Masyarakat )
Sularsi menyatakan, tingkat kepadatan lalu lintas libur Nataru kali ini belum tentu sepadat tahun-tahun sebelumnya, apalagi, pada saat bersamaan Pemerintah mengeluarkan aturan yang ketat terkait prosedur keluar masuk daerah tertentu.
“Tetapi ini kan antisipasi. Dan Pertamina sudah menjalankan upaya antisipasi tersebut dengan tepat,” kata dia.
Meskipun demikian dia mengingatkan, agar Pertamina juga memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan petugas di lapangan termasuk di antaranya, keamanan petugas motoris yang mengantarkan BBM kepada konsumen.
Sementara terkait pembayaran nontunai, Pertamina hendaknya juga mengantisipasi jika terjadi kendala, misal sinyal kurang baik sehingga mengganggu pembayaran nontunai.
Dalam kondisi demikian, tambahnya, Pertamina hendaknya mempersiapkan upaya lain agar pelayanan tidak terganggu. “Termasuk di antaranya adalah para pengemudi angkutan umum agar mereka juga mengerti mengenai layanan digital tersebut,” ujarnya.
(akr)
tulis komentar anda