The Fed Beri Sentimen Negatif, Rupiah Diprediksi Tertekan
Kamis, 14 Mei 2020 - 10:32 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.897,5 per dolar AS pada pembukaan perdagangan pasar hari ini. Mata uang Garuda melemah 32 poin atau 0,22% dari Rp14.865 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini masih tak berdaya melawan dolar AS.
Menurut dia, sentimen negatif datang dari The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral AS yang menyatakan ekonomi global bisa menjadi lebih buruk dari sekarang.
"Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengungkapkan bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Meski begitu, lanjut Ariston, tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap surat utang negara (SUN).
Dia menjelaskan, di Indonesia sendiri orang yang terinfeksi virus Corona (Covid-19) masih terus bertambah dan belum benar-benar terjadi penurunan sehingga banyak yang memperkirakan wabah akan terjadi lebih lama dan ini bisa menekan perekonomian lebih lama lagi. "Potensi kisaran rupiah hari ini Rp14.800-Rp15.000 per dolar AS," sebutnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini masih tak berdaya melawan dolar AS.
Menurut dia, sentimen negatif datang dari The Federal Reserve (The Fed) atau bank sentral AS yang menyatakan ekonomi global bisa menjadi lebih buruk dari sekarang.
"Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengungkapkan bahwa perekonomian masih bisa memburuk ke depannya dan memerlukan stimulus tambahan," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Meski begitu, lanjut Ariston, tekanan terhadap rupiah mungkin tidak besar karena banyak investor masih yakin dengan perekonomian Indonesia terbukti dengan tingginya minat terhadap surat utang negara (SUN).
Dia menjelaskan, di Indonesia sendiri orang yang terinfeksi virus Corona (Covid-19) masih terus bertambah dan belum benar-benar terjadi penurunan sehingga banyak yang memperkirakan wabah akan terjadi lebih lama dan ini bisa menekan perekonomian lebih lama lagi. "Potensi kisaran rupiah hari ini Rp14.800-Rp15.000 per dolar AS," sebutnya.
(ind)
tulis komentar anda