Raup Untung Besar dari Bisnis Baru Berbasis Pelanggan
Sabtu, 02 Januari 2021 - 13:23 WIB
"Sebelum pandemi bisa sampai Rp20 juta, tapi karena sekarang masuk pandemi, bisa dapat keuntungan Rp10 juta per bulan saja sudah bersyukur. Agak susah sekarang ditambah peraturan setiap negara berbeda-beda," tambahnya.
Tidak hanya beragam barang mewah, Diana pun pernah mendapatkan orderan untuk barang-barang aneh, seperti kantong plastik lucu. "Waktu itu pas lagi trip ke Singapura ada pelanggan minta dibelikan kantong plastik, seperti pernak-pernik, dan itu bentuknya beneran seperti kantong plastik. Itu tas plastiknya banyak gambar-gambar. Saya rasa di Indonesia ada, tetapi karena pelanggan titip ya saya belikan dan harganya lumayan mahal," tuturnya.
Menekuni bisnis jasa ini, modal utamanya bukanlah uang melainkan kepercayaan. Selain itu, dia hanya hanya perlu smartphone bagus untuk foto produk. Karena konsumen harus transfer uang dulu, lalu barang dikirimkan. .
Diana menuturkan, ketekunan adalah modal utama di binis ini. Selain itu, pelaku usaha bidang ini juga harus rajin pergi ke toko untuk update harga dan foto produk.
"Yang terpenting jangan pernah mengambil foto dari jastip lain karena ini masuk dalam etika bisnis jastip. Lebih baik foto sendiri, cari produk apa yang kira-kira bagus untuk dijual. Modalnya hanya itu, tidak perlu modal uang kecuali kalau mau stok barang," katanya.
Meski terlihat mudah dan menyenangkan saat menjalaninya, Diana mengaku bahwa untuk sekarang ia belum yakin mengenai prospek bisnis yang dijalaninya ini. "Kalau dibilang menjanjikan, sepertinya masih terlalu panjang ya. Kalau saya sudah punya tim banyak, itu baru bisa dibilang menjanjikan. Karena sejujurnya, untuk menebak-nebak kebutuhan setiap orang itu susah," papar Diana.
Yang jelas, Diana menegaskan, peluang jastip bisa besar asal tidak malas, selalu usaha, informatif, dan aktif posting foto. Ia selalu update informasi, dan itu membuat mereka percaya. Bisnis jastip juga meminimalisir kerugian, karena tidak perlu nombok
Seorang pelaku usaha jastip juga harus mengetahui mana barang slow moving dan fast moving. Tips sederhana lainnya, barang yang dijual jangan terlalu banyak.
"Kalau kebanyakan barang pusing juga, satu toko saja barangnya banyak banget. Lebih baik pilih item mana yang akan dijual. Hal ini juga memudahkan admin dalam menjawab setiap pertanyaan dari konsumen terutama dalam masalah harga," sarannya. (Aprilia S Andyna)
Tidak hanya beragam barang mewah, Diana pun pernah mendapatkan orderan untuk barang-barang aneh, seperti kantong plastik lucu. "Waktu itu pas lagi trip ke Singapura ada pelanggan minta dibelikan kantong plastik, seperti pernak-pernik, dan itu bentuknya beneran seperti kantong plastik. Itu tas plastiknya banyak gambar-gambar. Saya rasa di Indonesia ada, tetapi karena pelanggan titip ya saya belikan dan harganya lumayan mahal," tuturnya.
Menekuni bisnis jasa ini, modal utamanya bukanlah uang melainkan kepercayaan. Selain itu, dia hanya hanya perlu smartphone bagus untuk foto produk. Karena konsumen harus transfer uang dulu, lalu barang dikirimkan. .
Diana menuturkan, ketekunan adalah modal utama di binis ini. Selain itu, pelaku usaha bidang ini juga harus rajin pergi ke toko untuk update harga dan foto produk.
"Yang terpenting jangan pernah mengambil foto dari jastip lain karena ini masuk dalam etika bisnis jastip. Lebih baik foto sendiri, cari produk apa yang kira-kira bagus untuk dijual. Modalnya hanya itu, tidak perlu modal uang kecuali kalau mau stok barang," katanya.
Meski terlihat mudah dan menyenangkan saat menjalaninya, Diana mengaku bahwa untuk sekarang ia belum yakin mengenai prospek bisnis yang dijalaninya ini. "Kalau dibilang menjanjikan, sepertinya masih terlalu panjang ya. Kalau saya sudah punya tim banyak, itu baru bisa dibilang menjanjikan. Karena sejujurnya, untuk menebak-nebak kebutuhan setiap orang itu susah," papar Diana.
Yang jelas, Diana menegaskan, peluang jastip bisa besar asal tidak malas, selalu usaha, informatif, dan aktif posting foto. Ia selalu update informasi, dan itu membuat mereka percaya. Bisnis jastip juga meminimalisir kerugian, karena tidak perlu nombok
Seorang pelaku usaha jastip juga harus mengetahui mana barang slow moving dan fast moving. Tips sederhana lainnya, barang yang dijual jangan terlalu banyak.
"Kalau kebanyakan barang pusing juga, satu toko saja barangnya banyak banget. Lebih baik pilih item mana yang akan dijual. Hal ini juga memudahkan admin dalam menjawab setiap pertanyaan dari konsumen terutama dalam masalah harga," sarannya. (Aprilia S Andyna)
(wan)
tulis komentar anda