Menparekraf Bidik 70% Pelaku Parekraf di Labuan Bajo Tersertifikasi CHSE
Sabtu, 09 Januari 2021 - 00:59 WIB
"Tadi Bapak Uskup Ruteng menitipkan pengembangan wisata budaya dan religi, karena di sini ternyata ada beberapa situs yang menjadi bagian dari jelajah alam wisata edukasi sehingga pengembangannya ke depan akan dikerjasamakan tentunya dengan Keuskupan Ruteng," ucapnya.
Ke depan ini nantinya akan menjadi salah satu poin pengembangan pariwisata di NTT, khususnya di Labuan Bajo seiring dengan pengembangan pariwisata berbasis alam dan budaya setempat.
"Jadi wisata olahraga, wisata berbasis alam terbuka dan budaya hingga wisata edukasi ini menjadi salah satu yang kita siapkan agar Labuan Bajo menjadi destinasi kelas dunia. Dan karena tahun depan akan ada KTT G-20 dan tahun berikutnya ada Asean Summit kita harus isi dengan calendar of events sehingga Labuan Bajo akan jauh lebih siap," paparnya.
( )
Selain itu, Sandiaga mengungkapkan pihaknya akan mengajak masyarakat Labuan Bajo untuk ikut serta mengembangkan dan mempersiapkan berbagai potensi wisata yang ada di kota yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat itu.
Dia juga mengimbau agar para pelaku wisata dan ekonomi kreatif serta warga masyarakat di Labuan Bajo untuk mematuhi protokol kesehatan K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
"Jika kita mematuhi protokol kesehatan dan kita fokus dan prioritas pada penanganan kesehatan, Labuan Bajo ini bisa menjadi satu destinasi yang paling siap untuk pulih saat pariwisata dan ekonomi kreatif mulai menggeliat lagi,” tuturnya.
( )
Dia menekankan pada satu tahun ke depan untuk dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah dari segi kesiapan infrastruktur, interkoneksi, produk-produk wisata, calendar of events, dan dukungan pada kegiatan masyarakat agar pariwisata dan ekonomi kreatif ini lebih inklusif, lebih melibatkan masyarakat, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Ke depan ini nantinya akan menjadi salah satu poin pengembangan pariwisata di NTT, khususnya di Labuan Bajo seiring dengan pengembangan pariwisata berbasis alam dan budaya setempat.
"Jadi wisata olahraga, wisata berbasis alam terbuka dan budaya hingga wisata edukasi ini menjadi salah satu yang kita siapkan agar Labuan Bajo menjadi destinasi kelas dunia. Dan karena tahun depan akan ada KTT G-20 dan tahun berikutnya ada Asean Summit kita harus isi dengan calendar of events sehingga Labuan Bajo akan jauh lebih siap," paparnya.
( )
Selain itu, Sandiaga mengungkapkan pihaknya akan mengajak masyarakat Labuan Bajo untuk ikut serta mengembangkan dan mempersiapkan berbagai potensi wisata yang ada di kota yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat itu.
Dia juga mengimbau agar para pelaku wisata dan ekonomi kreatif serta warga masyarakat di Labuan Bajo untuk mematuhi protokol kesehatan K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
"Jika kita mematuhi protokol kesehatan dan kita fokus dan prioritas pada penanganan kesehatan, Labuan Bajo ini bisa menjadi satu destinasi yang paling siap untuk pulih saat pariwisata dan ekonomi kreatif mulai menggeliat lagi,” tuturnya.
( )
Dia menekankan pada satu tahun ke depan untuk dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah dari segi kesiapan infrastruktur, interkoneksi, produk-produk wisata, calendar of events, dan dukungan pada kegiatan masyarakat agar pariwisata dan ekonomi kreatif ini lebih inklusif, lebih melibatkan masyarakat, berkelanjutan, dan berkeadilan.
(ind)
tulis komentar anda