Di Tengah Ekonomi Lesu, BUMN Malah Rame-Rame Cari Utangan

Jum'at, 15 Mei 2020 - 14:41 WIB
Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group (BRG) mengatakan, obligasi yang diterbitkan BUMN akhir-akhir ini memiliki banyak tujuan. Tergantung kebutuhan masing-masing perusahaan BUMN. Seperti misalnya untuk memperkuat strukrur modal seperti yang terjadi di Bank Mandiri dan BNI) .

Untuk Inalum dan Hutama Karya beda lagi tujuannya, yakni memperkuat modal kerja. Menyoroti keberhasilan Inalum yang mampu meraup dana US$2,5 miliar dari menerbitkan obligasi, Toto mengatakan, sekitar US$ 1 miliar akan digunakan untuk menutup hutang jatuh tempo perusahaan. Sisanya digunakan untuk investasi dan modal kerja. Seperti menyelesaikan proyek smelter di Mempawah . “Tenor obligasi yang panjang , 10 tahun dan 30 tahun akan sangat membantu arus cash flow perusahaan saat pembayarannya nanti,”ujar Toto kepada SINDOnews .

BUMN memang harus menerbitkan global bonds jika ingin mendapatkan pendaan yang besar. Sebab, pasar di dalam negeri tak akan mampu memberikan dana se besar itu. Toto pun mengingatkan kepada BUMN yang akan menerbitkan obligasi, apalagi global bonds, harus benar-benar bisa menjaga kriteria kesehatan keuangan perusahaan. Misalnya saja, ratio debt to equity mesti ada dalam batas yang relatif aman.

Tak kalah pentingnya adalah soal pengawasan. Toto berharap, publik harus mengawasi dengan ketat BUMN yang menerbitkan surat hutang dalam jumlah besar. Tujuanya agar dana dari hutang itu memang digunakan untuk alokasi yang tepat.
(eko)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More