Sambut 2021, Kementan Bangkitkan Semangat Petani dan Penyuluh
Senin, 18 Januari 2021 - 00:43 WIB
Dedi Nursyamsi menambahkan tak kalah penting adalah penelitian kolaborasi yang menghasilkan produk inovasi dengan tingkat kesiapterapan tinggi serta percepatan penciptaan benih/bibit unggul dan menyediakan benih sumber tanaman dan ternak kepada petani.
Antusiasme petani dan penyuluh diapresiasi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah yang hadir sebagai keynote speaker didampingi Kapusluh Leli Nuryati. “Peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani saat ini, tidak hanya pendampingan dari hulu ke hilir, juga pascapanen. Dengan didampinginya petani dalam pendistribusian produk pertanian diharapkan lebih banyak menguntungkan petani,” kata Siti Munifah.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Siti Munifah mengingatkan petani jangan lagi menjual gabah karena akan dihargai rendah, menjual beras lebih tinggi nilainya sehingga harga dapat bersaing.
Kapusluh Leli Nuryati mengingatkan bahwa penyuluh juga mendukung updata data aplikasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Penguatan data program utama Kementan dilakukan melalui Kostratani, Kostrada dan Kostrawil. Diharapkan dengan pengawalan dan pendampingan penyuluh, maka program pertanian di lapangan oleh penyuluh dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian,” kata Leli Nuryati didampingi Koordinator Substansi Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono.
Dia mengingatkan petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian, atasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir, sehingga petani pun akan bekerja keras meningkatkan produktivitas di lahan pertaniannya.
Antusiasme petani dan penyuluh diapresiasi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah yang hadir sebagai keynote speaker didampingi Kapusluh Leli Nuryati. “Peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani saat ini, tidak hanya pendampingan dari hulu ke hilir, juga pascapanen. Dengan didampinginya petani dalam pendistribusian produk pertanian diharapkan lebih banyak menguntungkan petani,” kata Siti Munifah.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
Siti Munifah mengingatkan petani jangan lagi menjual gabah karena akan dihargai rendah, menjual beras lebih tinggi nilainya sehingga harga dapat bersaing.
Kapusluh Leli Nuryati mengingatkan bahwa penyuluh juga mendukung updata data aplikasi Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Penguatan data program utama Kementan dilakukan melalui Kostratani, Kostrada dan Kostrawil. Diharapkan dengan pengawalan dan pendampingan penyuluh, maka program pertanian di lapangan oleh penyuluh dapat mendukung peningkatan produktivitas pertanian,” kata Leli Nuryati didampingi Koordinator Substansi Penyelenggaraan Penyuluhan, Joko Samiyono.
Dia mengingatkan petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian, atasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir, sehingga petani pun akan bekerja keras meningkatkan produktivitas di lahan pertaniannya.
(dar)
tulis komentar anda